Nabi
Muhammad hijrah ke Madinah karena mendapatkan banyak tekanan dari kafir Makkah.
Di Madinah beliau menemukan komunitas baru yaitu masyarakat Madinah dengan
beragam suku tak terkecuali bangsa yahudi. Masyarakat Madinah yang merupakan
titik awal perjuangan dakwah nabi sangat setia dan selalu mendukung apa yang
nabi Muhammad lakukan.
Pada satu sisi nabi juga berinteraksi dengan yahudi
madinah yang lebih dahulu menetap di sana. Untuk menjaga keharmonisan dengan
orang-orang yahudi, maka nabi Muhammad membuat perjanjian dengan mereka yang
selanjutnya dikenal dengan istilah Piagam Madinah. Salah satu isi Piagam
Madinah adalah jika salah satu kelompok di Madinah diserang oleh kelompok lain
maka semua harus ikut membantu.
Namun
pada akhirnya orang yahudi melanggar perjanjian tersebut dengan bergabungnya
mereka dan membantu kafir Makkah dalam perang Ahzab. Akhirnya mereka pun diusir
nabi dari kota Madinah. Bangsa yahudi memang kerap kali menyakitkan dan
mempersulit nabi Muhammad dalam berdakwah. Mereka sering meminta kepada nabi
untuk menunjukkan mukjizat-mukjizat agar mau beriman. Akan tetapi kenyataannya
mereka hanyalah orang-orang yang suka meminta-minta dan menyulitkan nabi
Muhammad saw.
Kebengalan dan kemunafikan bangsa yahudi memang sudah tidak bisa
ditolerir dan dimaafkan. Allah telah mengecap mereka sebagai musuh utama islam
yang patut diwaspadai. Dalam Al-qur'an disebutkan :
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً
لِلَّذِينَ آَمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا وَلَتَجِدَنَّ
أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آَمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى
ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا
يَسْتَكْبِرُونَ (المائدة : 82)
Perang
antara Palestina dan Israel tak lebih sebagaimana perang antara orang Nasrani
dengan orang Islam pada perang salib. Perang salib terjadi karena propaganda
para pendeta yang berkeinginan untuk menguasai tanah palestina yang notabene
adalah tanah kelahiran tuhan mereka (Isa Al-masih). Propaganda tersebut
dilakukan dengan memberi asumsi kepada masyarakat Eropa bahwasanya orang Islam
adalah para penjajah, orang yang kafir (menurut mereka), dan orang yang
menghina kuburan Al-masih. Propaganda ini adalah rekayasa dari para pendeta dan
bukan merupakan realita masyarakat Islam terlebih masyarakat Palestina.
Agama
islam sangat menghormati orang yahudi karena mereka adalah ahli kitab. Ahli
kitab merupakan orang-orang yang menjalankan agama dari Allah swt. Mereka
berpedoman pada kitab yang telah diturunkan oleh Allah kepada mereka melalui
perantaraan para nabi. Oleh karena itu nabi Muhammad diperintahkan untuk
mengajak orang-orang yahudi agar mau masuk agama islam. Al-qur'an banyak sekali
menyebutkan tentang ahli kitab diantaranya adalah :
قُلْ
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ
أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ
بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا
اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ (آل عمران : 64)
رَوَى
ابْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ
لِمُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ حِينَ بَعَثَهُ إِلَى الْيَمَنِ إِنَّكَ سَتَأْتِي قَوْمًا
أَهْلَ كِتَابٍ فَإِذَا جِئْتَهُمْ فَادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أَنْ لَا إلَهَ
إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَإِنْ أَطَاعُوك بِذَلِكَ
فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلِّ
يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوك بِذَلِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ
قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى
فُقَرَائِهِمْ وَدَلِيلُنَا مِنْ جِهَةِ الْقِيَاسِ أَنَّ هَذَا مَالٌ لِلْإِمَامِ
فِيهِ حَقُّ الْوِلَايَةُ فَوَجَبَ دَفْعُهُ إِلَيْهِ أَصْلُهُ دَفْعُ مَالِ
الْيَتِيمِ إِلَى الْوَصِيِّ . المنتقى - شرح الموطأ - (ج 2 / ص 80)
Agama
yahudi sebenarnya adalah agama yang baik, namun kebenaran ini agaknya mulai
hilang ketika para pendeta yahudi mulai merubah kitab yang telah ditirunkan
Allah kepada mereka yaitu taurat. Dan kebenaran agama yahudi pun mulai
dipertanyakan ketika muncul paham zionis yang telah menjadi penggerak mereka
dalam memusuhi agama islam.
KH.
Muhammad Wafi, Lc.
Posting Komentar