Ngalap barakah
kepada orang-orang yang dekat kepada Allah Swt, maksudnya ngalap barakah kepada
orang yang telah mendapatkan barakah dari Allah, sehingga hidupnya barakah,
banyak amalnya, bukan mendapatkan berkah dari orang-orang tersebut.
Karena
itulah selain hidupnya barakah, ilmu yang di ajarkan juga membawa barakah.
Terbukti dengan banyaknya murid yang mengikuti jejaknya, dan murid itu
pun mengajarkan ilmunya kepada murid-muridnya, dan seterusnya.
Kalau berzarah kepada auliya’ para wali, jangan lupa, yang
utama adalah belajar mengoreksi diri atau intropeksi.
Pertama, kita patut merenung tentang pemilik makam yang
kita ziarahi.
Meski sudah di kubur, beliau tetap mendapat kehormatan dari
keluarga, para murid serta umat Islam, dikunjungi dan didoakan.
Kedua, kita harus ingat, ketika melihat makam tersebut,
kita juga sadar bahwa kita juga nantinya akan menumui ajal, sebagaimana pemilik
makam itu.
Jadi, yang terpenting, apakah kita sudah menyiapkan bekal untuk
menuju alam akhirat.
Ketiga, Ketika di makam itu bacalah Al Quran, dzikrullah, dan
shalawat.
Pahala-pahala bacaan itu semoga menjadi penyebab turunnya rahmat
Allah SWT, karena amal yang baik dapat menjadi penyebab turunnya rahmat sebagaimana hadis tentang tiga orang yang terkurung di goa. Diharapkan, pahala bacaan itu akan menambah pahala kepada orang
yang diziarahi, dan nantinya juga akan mengalirkan pahala kepada yang
menziarahinya.
Itulah antara lain hikmah yang dapat kita petik dari
berziarah (yang diistilahkan “ngalap berkah”) di makam para wali.
Habib Luthfi Bin Yahya
Posting Komentar