Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Adab Bangun Tidur

Adab Bangun Tidur

فإذا استيقظت، فارجع إلى ما عرفتك أولا، وداوم على هذا الترتيب بقية عمرك. فإن شقت عليك المداومة، فاصبر صبر المريض على مرارة الدواء انتظارا للشفاء، وتفكر في قصر عمرك، وإن عشت مثلا مائة سنة فهي قليلة بالاضافة إلى مقامك في الدار الآخرة وهي أبد الآباد،

Apabila engkau sudah bangun, lakukanlah apa yang telah kujelaskan sebelumnya padamu. Hendaklah engkau hidup teratur seperti itu dalam sisa umurmu. Apabila engkau tak bisa melakukannya secara konsisten, sabarlah sebagaimana sabarnya orang sakit ketika me­nahan pahitnya obat dan ketika menunggu saat kesem­buhan. Renungkanlah umurmu yang berusia pendek. Jika engkau hidup seratus tahun misalnya, maka usia tersebut sangat pendek jika dibandingkan dengan lama-mu tinggal di negeri akhirat karena ia merupakan nege­ri keabadian.

وتأمل أنك كيف تتحمل المشقة والذل في طلب الدنيا شهرا أو سنة رجاء أن تستريح بها عشرين سنة مثلا، فكيف لا تتحمل ذلك أيام قلائل رجاء الاستراحة أبد الآباد! ولا ت طول أملك فيثقل عليك عملك، وقر قرب الموت، وقل في نفسك: إني أتحمل المشقة اليوم فلعلي أموت الليلة، وأصبر الليلة فلعلى أموت غدا؛ فإن الموت لا يهجم في وقت مخصوص، وحال مخصوص، فلا بد من هجومه؛ فالاستعداد له أولى من الاستعداد للدنيا،

Perhatikan bahwa jika engkau bisa bersa­bar menghadapi beban penderitaan dan kehinaan dalam mencari kehidupan dunia selama sebulan atau setahun karena berharap bisa beristirahat sesudahnya selama dua puluh tahun misalnya, lalu bagaimana engkau tak mau bersabar selama beberapa hari untuk ibadah guna meng­harap kehidupan abadi?

Jangan perpanjang angan-­anganmu, karena hal itu akan memberatkanmu dalam beramal. Perhitungkanlah dekatnya kematianmu lalu ka­takan pada dirimu: Jika aku bisa bersabar menghadapi penderitaan hari ini barangkali aku mati malam nanti, dan aku akan bersabar pada malamnya karena barang­kali aku mati esok hari. Sesungguhnya kematian tidak hanya datang pada saat tertentu, kondisi tertentu, atau pada usia tertentu. Yang jelas, ia pasti datang dan harus siap dihadapi. Bersiap-siap menghadapi kematian lebih utama ketimbang bersiap-siap menghadapi dunia.

وأنت تعلم أنك لا تبقى فيها إلا مدة يسيرة، ولعله لم يبق من أجلك إلا يوم واحد، أو نفس واحد؛ فقدر هذا في قلبك كل يوم، وكلف نفسك الصبر على طاعة الله يوما فيوما، فإنك لو قدرت البقاء خمسين سنة، وألزمتها الصبر على طاعة الله تعالى نفرت واستعصت عليك. فإن فعلت ذلك فرحت عند الموت فرحا لا آخر له. وإن سوفت وتساهلت جاءك الموت في وقت لا تحتسبه، وتحسرت تحسرا لا آخر له، وعند الصباح يحمد القوم السرى، وعند الموت يأتيك الخبر اليقين، ولتعلمن نبأه بعد حين.

Eng­kau tahu bahwa dirimu tidak akan lama tinggal di da­lam dunia. Oleh karena itu, yang tersisa dari hidupmu barangkali hanya tinggal satu hari atau satu tarikan na­fas. Tanamkan hal ini dalam hatimu setiap hari. Paksakan dirimu untuk bersabar dalam taat kepada Allah SWT hari demi hari. Jika engkau memperhitungkan akan hidup selama lima puluh tahun, maka engkau akan su­lit untuk bisa bersabar dalam menaati Allah SWT.

Manakala engkau bisa bersabar selalu setiap hari, ketika meninggal engkau akan mendapati kebahagiaan yang tak ada habis-habisnya. Sementara jika engkau me­nunda-nunda dan meremehkan, kematian itu akan men­datangimu pada waktu yang tak kau duga sehingga engkau akan menyesal dengan penyesalan yang tak ber­ujung. 


Ketika pagi, sekelompok makhluk mulia bertahmid dan ketika mati datang berita yang benar itu kepada­mu, "Setelah beberapa waktu, engkau akan mengetahui kebenaran berita Alquran tersebut" (Q.S. Shaad: 88).


Diambil dari Kitab Bidayatul HIdayah karya Imam al Ghazali oleh Tim PISS KTB
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger