Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Insan Mana Yang Paling Bersedih?

Insan Mana Yang Paling Bersedih?

Salah satu kesaktian Rosululloh Muhammad bin Abdullah, yang mempunyai panggilan lain Yasin SAW, atau Thoha SAW, atau Ahmad SAW sebagai anugerah dari Alloh SWT adalah sifat welas asihnya, kasih sayangnya.

Kalau saja ditanya siapa yang paling duka melihat pertikaian antara Israel melawan Palestina? perselisihan antara Amerika-Iran, perselisihan antara RI dan Gam waktu itu, perbedaan wacana politik antara: Pak SBY dan BU Mega, Gus Dur dan Gus Imin, perselisihan antara kakak- adik yang memperebutkan warisan, kedengkian antara tetangga yang membuat tetangganya menjadi terganggu ?

Jawabnya tentu saja Rosulullah dan juga Nabi Adam, baru di susul insan-insan yang lain.

Mengapa Rosululloh? karena yang pertama dicipta di alam adalah ruh Rosululloh baru kemudian insan lain atupun alam semesta ini.

Artinya Rosululloh sangat berduka karena manusia yang nota benenya perpanjangan dari kasih sayang Rosululloh bercerai-berai, bermusuhan, saling menghancurkan, dan saling mendengki.

Mengapa Nabi Adam juga berduka, ya karena secara fisik mereka (insan di dunia ini) adalah keturunan Nabi Adam.

Jadi secara ruh itu adalah keturunan Nabi Muhammad tetapi secara jasmani adalah keturunan Nabi Adam.

Dalam Kitab Simtud Duror disebutkan, bahwa Rosululloh itu awal dalam penciptaan tetapi akhir dalam kerosulan, dan juga Alloh telah menciptakan Nur Nabimu (Muhammad) dari Nur Nya, sebelum sesuatu yang lain.

Rosululloh yang paling mengerti hakekat kehidupan di dunia dan juga setelah mati ke alam akhirat. Rosululloh karena sifat welas-asihnya tidak menginginkan umatnya seluruh alam masuk dalam kehancuran hakiki, neraka jahanam.

Rosululloh turun di bumi adalah untuk mengembalikan risalah Tuhan Nya, mengembalikan kepada sistem ke- Tauhid-an dan segala konsekuensinya dari umat manusia. Supaya apa? supaya manusia dalam menjalani hidupnya adalah sesuai dengan apa yang dikendaki Tuhan Sang Kreator Alam, yaitu menuju pada ridhonya dengan memasuki surga Naim.

Namun sayang, manusia paling tidak punya tiga hal yang mengganggu yaitu:
1. Nafsu di hatinya
2. Fikiran sendiri yang kadang menjadi pato'an dalam melangkah
3. Setan yang selalu mengganggu untuk menjerumuskan.

Pada saat ketiga point tersebut tidak diimbangi dengan ngaji yang baik, alias ilmu yang cukup, terlebih teman pergaulannyapun orang yang "nggugu sak karepe dhewe", maka manusia akan semakin menjauhi garis kebaikan, mendekati garis kesesatan, terjerumus dalam lubang menyakitkan yang sangat dalam. Sungguh menyedihkan.

Kalau saja paling tidak setiap diri, mempunyai sifat welas asih terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya: hamba pada dirirnya sendiri, ayah kepada istri dan anaknya, guru pada siswanya, Kyai pada santrinya, Presiden pada rakyatnya dan sebagainya maka akan lebih terasa alam ini akan lebih santun, bergairah, penuh senyuman , tentram lahir batin.

Mari kita berusaha meniru Rosululloh yang sangat welas asih, insya Alloh kita akan menjadi golongan-Nya, akan selalu bersama Rosulululloh dalam menjalani hidup dan setelah mati. Wallohu a’lam.



Dikirim oleh setyawanth@yahoo.co.id
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger