Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Haji, Proses Penyucian Jiwa

Haji, Proses Penyucian Jiwa


Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 97 : Artinya: Diwajibkan haji atas manusia yang telah mampu menempuh perjalanan haji.

Syahdan, sebelum haji dikenal oleh manusia di bumi, Nabi Adam AS. selalu melakukan Thowaf di ‘Arasy yang posisinya tepat di atas Ka’bah saat ini. Setelah Adam AS. diturunkan ke Bumi, dengan bantuan Malaikat Jibril, Adam ditunjukkan agar membuat bangunan untuk tempat Thowaf yang sekarang ini menjadi lokasi bangunan Ka’bah. Adam melakukan thowaf di Ka’bah bersama para pengikutnya.

Perlu diketahui, bahwa setiap pemeluk agama, memiliki tempat dan waktu berkunjung tertentu untuk tujuan ritual keagamaan. Ritual tersebut dilakukan oleh setiap agama dengan cara yang berbeda, demi menempuh pensucian diri dari sifat-sifat murka yang kemudian mendapatkan pengakuan di hadapan Sang Pencipta.

Untuk mencapai target ke sana, bahkan ada yang menempuh dengan jalan yang menyengsarakan, seperti dengan berjalan kaki tanpa alas dengan jarak tempuh yang kelewat batas, atau dengan berjalan merangkak dengan anggapan bahwa yang sengsara itulah yang lebih diterima ibadahnya.

Orang-orang Arab sebelum datangnya Islam sudah membiasakan diri hadir berkunjung ke Ka’bah yang dibuat oleh Nabi Ibrahim AS. Bersama puterasan Nabi Isma’il AS. Empat puluh tahun sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul, Raja Abrahah memerintahkan rakyatnya untuk membuat gereja besar di San’a – Yaman. Dengan harapan, agar orang-orang arab mau berpindah berdatangan ke Geraja di Yaman.

Namun ketika ternyata harapan tersebut tidak berhasil, Abrahah berniat menghancurkan Ka’bah dengan mengirim prajurit bergajah menuju Makkah. Tetapi Allah Swt. menghalangi maksud buruknya dan menggagalkan maksudnya memasuki Makkah.

Selanjutnya, setelah Islam diwahyukan bagi Ummat melalui Muhammad, haji merupakan salah satu rukun agama yang harus dilakukan. Tetapi karena haji adalah rukun agama yang terberat karena berkaitan dengan materi, maka Islam hanya mewajibkannya bagi orang – orang yang memiliki kemampuan tidak hanya secara materi, juga fisik.

Islam memang menetapkan haji sebagai perintah agama yang harus dijalani, tetapi tidak sama dengan apa yang telah dilakukan oleh ummat zaman Jahiliyyah yang melakukan serangkaian haji dengan Thowaf di Ka’bah bertelanjang badan laki maupun perempuan sembari mengkaitkan jemari satu dengan lainnya sembari bersiul. Tersirat dalam al Qur’an:  Artinya: “Sembahyang mereka di sisi Ka’bah hanya lah bersiulan dan tepuk tangan”.

Akhirnya, ketika kekuatan Islam sudah mulai nampak, Nabi saw., memerintahkan kepada ummatnya agar tidak masuk lingkungan Ka’bah (sewaktu haji) dengan bertelanjang badan. Nabi pun memberikan penjelasan dan petunjuk tentang kemaslahatan agama dan dunia di setiap kesempatan pertemuan.

Haji yang semula dinyatakan sebagai ibadah fisik tanpa memiliki substansi di dalamnya, semakin diarahkan pada pengenalan ibadah yang lebih bermakna. Haji adalah ibadah sosial yang mendidik pada peningkatan jiwa manusia yang bermoral, bersih dari sifat-sifat murka, bersih dari sifat bakhil, bersih dari sifat dendam, melatih kesabaran, menahan nafsu hingga memiliki hati dan jiwa yang bersih dari sifat dan langkah jahat.

Haji bukanlah sekadar berkumpulnya ummat manusia di waktu dan tempat yang ditentukan, tetapi supaya ummat mengetahui tujuan syari’at agama secara utuh atau menyeluruh (kaffah). Ihram, misalnya. Larangan berburu hewan darat di tanah haram dan larangan merusak tanaman di tanah suci adalah bagian pendidikan haji agar ummat memiliki sikap damai dan aman dalam kehidupan sosial.

Ya, amat banyak misteri di balik masyaqqah haji yang memiliki pengaruh positif dalam peningkatan kehidupan sosial. Sayangnya, tidak banyak orang yang mengenali hal itu



H. Mishbahuddin Nashan
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger