Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Setiap Manusia Adalah Pemelihara (4)

Setiap Manusia Adalah Pemelihara (4)

Firman Allah subhanahu wata’ala :

وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ ، ثُمَّ مَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ ، يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِنَفْسٍ شَيْئًا وَالْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ
) الإنفطار : 17 – 19 )
“Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?, dan, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?,  (Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah .” ( QS. Al Al Infithar : 17-19 )

Saat kita berkuasa atas diri kita sendiri walaupun tidak sepenuhnya, misalnya kita ingin bergerak maka dengan mengangkat tangan maka tangan bergerak, namun bisa juga kita ingin bergerak namun tidak bisa bergerak, dengan kehendak kita pula kapan kita ingin berkedip maka kita bisa berkedip, dan dengan kehendak Allah meskipun kita punya mata tapi tidak bisa melihat. 

Namun sebagian besar kita menguasai atas jasad kita yang telah diberikan Allah kepada kita kekuasaannya, maka di saat itu (hari kiamat) seseorang tidak bisa berkuasa atas dirinya, kemana dirinya akan pergi hal itu ditentukan oleh Allah subhanahu wata’ala, dan saat itu keputusan berada pada Allah subahanahu wata’ala. 

Allah telah putuskan jika orang yang cinta kepada orang yang selalu berbuat luhur maka ia kan bersamanya, dan orang yang cinta kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah termasuk orang yang paling beruntung di saat itu. Semoga Allah mengumpulkan kita dengan mereka, amin. 

Dan janganlah menghinakan orang yang terhina di dunia, barangkali orang itu termasuk orang yang mulia di sisi Allah, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

رُبَّ أَشْعَثٍ مَدْفُوْعٍ بِالْأَبْوَابِ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللهِ لَأَبَرَّهُ
“Bisa jadi orang yang rambutnya kusut, berdebu, dan terusir dari pintu-pintu rumah, namun jika ia berdoa kepada Allah, Dia (Allah) pasti mengabulkannya” 

Maka bisa jadi seorang pengemis yang berbaju lusuh yang terusir dari rumah-rumah, jika ia bersumpah atas nama Allah maka Allah akan mengabulkannya doanya, jika ia marah atau tersinggung maka Allah akan mengabulkan doanya, maka berhati-hatilah terhadap kaum lemah dan orang susah yang terhina atau teraniaya jika berakhir kesabarannya maka Allah akan mengikuti kehendaknya karena perbuatan buruk kita kepadanya . 

Maka para sahabat medengarkan tuntunan sang nabi dengan seindah-indah keadaan, oleh karena itu orang-orang yang berkuasa tidak akan berani untuk berbuat zhalim kepada yang lemah, dan yang lemah pun menjadi tertolong dan terhibur oleh orang-orang yang diberi kekuatan oleh Allah dengan jabatan, harta atau yang lainnya. 

Rasulullah telah menjelaskan kepada kita secara gambling bahwa walaupun masa atau generasi kehidupan kita jauh dari masa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, 14 abad yang silam, namun Allah subhanahu wata’ala tidak melupakan kita, jauhnya jarak dan masa tidak bisa membuat Allah jauhSebagaimana dalam riwayat Shahih Al Bukhari ketika seorang sahabat bertanya kepada rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mohon izin ikut hijrah namun beliau tidak mengizinkan karena dia dalam keadaan lemah dan sangat tidak memungkinkan, maka rasulullah berkata :

 فَاعْمَلْ مِنْ وَرَاءِ الْبِحَارِ فَإِنَّ اللَّهَ لَنْ يَتِرَكَ مِنْ عَمَلِكَ شَيْئًا
“Maka beramallah dari belakang lautan, sesungguhnya Allah tidak akan menyia nyiakan amalmu sedikitpun.”

Beramallah walaupun di seberang lautan, maksudnya adalah meskipun kita berada di tempat yang paling jauh sekalipun namun Allah melihat perbuatan kita dan tidak akan menyia-nyiakan amal perbuatan kita sedikitpun bahkan Allah akan memberi balasan lebih atas sesuatu yang kita perbuat. 

Allah tidak hanya memberi apa yang kita minta saja, namun Allah akan memberikan kepada kita tambahan pahala atau penghapusan dosa, walaupun doa ita bersifat duniawi, selama kita memanggil nama-Nya, maka Allah subhanahu wata’ala akan memberikan pahala selama doa itu bukan permohonan atas hal-hal yang munkar. 



Habib Munzir Al Musawwa
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger