Hendaknya
engkau yakin, bahwa Allah ta’Ala menjamin rejeki apa saja yang melata di bumi.
Hanya orang bodoh saja yang meragukan jaminan Allah atas kehidupan mahluk-Nya.
Saudaraku,
berhati-hatilah kalian terhadap keduniaan. Jangan engkau mengumpulkan harta
yang tidak dapat engkau syukuri, seperti tikus yang membawa apa saja yang tidak
berguna ke dalam sarangnya. Sungguh peradaban semacam itu lebih cepat membawamu
pada kehancuran. Ketololan macam apa yang membuatmu mendewakan modernisme
sebagai kultur jempolan?
Ingatlah
wasiat Nabiyullah SAW, bahwa cinta harta dan kedudukan menumbuhkan kemunafikan
dalam qalbu, sebagaimana air menumbuhkan sayuran. Cinta duniawi adalah pangkal
segala kerusakan. Ketahuilah bahwa tiada harta bagimu kecuali apa yang engkau
makan lalu hilang, apa yang engkau pakai lantas usang dan apa yang engkau
sedekahkan kemudian menjadi pahala bagimu selamanya.
Engkau
telah saksikan, banyak orang hilang akal karena menuruti hawa nafsu. Banyak
orang salah jalan karena ambisi-ambisi duniawi. Jadilah kalian orang yang
cerdas. Bedakanlah mana yang merupakan kebutuhanmu dan mana yang merupakan
tuntutan keinginanmu. Ketahuilah olehmu, bahwa kefakiran disebabkan berjubelnya
keinginan dalam diri seseorang. Sedang kekayaan terletak pada kesadaran
atas apa yang dia butuhkan.
Jangan
engkau bersusah payah dengan urusan yang telah dijaminkan Allah untukmu.
Kerakusanmu tidak sedikitpun punya andil menambah pundi-pundi hartamu. Engkau
hanya akan menerima apa yang menjadi jatahmu. Engkau tidak akan pernah
mendapatkan apa yang bukan hak-mu. Sungguh urusan rejeki ini begitu
mengkhawatirkan. Ia telah merubah arah kiblat banyak orang!
Orang
yang beriman tidak akan pernah risau ihwal makanan, pakaian dan tempat tinggal.
Mereka selalu menjaga agar pekerjaan tidak melenakan dari apa yang Allah
perintahkan. Bekerja adalah ibadah, itu benar adanya! Namun, jika pekerjaan
membuat engkau melupakan tujuan penciptaan, jelas semua itu datang dari setan.
Allah berwasiat dalam kitab-Nya: bagi siapa saja yang menginginkan dunia,
niscaya Dia akan memberinya. Namun ketahuilah bahwa tiada bagian akhirat
sedikitpun untuknya.
Sahabatku,
janganlah engkau seperti orang-orang bodoh yang menguras tenaga dan
menghabiskan waktunya guna berburu dunia. Mereka khawatir tidak akan mencapai
cita-cita jika berleha-leha. Tapi lihatlah, kerja keras yang mereka lakukan
telah membuat mereka layaknya siput yang terbelenggu cangkang-cangkang dunia.
Ya, Nabiyullah! Apa yang dapat aku lakukan untuk umatmu?
Mereka kini telah mengingkari janji-janji Azali. Mereka meremehkan jaminan
Allah dalam pengurusan rejeki.
Saudaraku,
ketahuilah bahwa Allah akan menyerahkan urusan rejeki mahluknya pada setan,
jika mereka tak lagi percaya pada pengaturan-Nya. Semakin keras seseorang berusaha,
makin lalai ia dari mengingat Allah. Semakin bertambah hartanya, semakin
berkurang ibadahnya. Itulah tanda orang dalam genggaman pengaturan setan.
Mereka bangkrut dan merugi dalam urusan ukhrawi.
Tanamkan
dalam qalbumu, bahwa Allah-lah sebaik-baik penjamin hidupmu. Dia-lah
satu-satunya Zat yang tidak pernah ingkar janji. Apa yang Allah tentukan
untukmu akan sampai padamu. Apa yang tidak Dia tentukan untukmu tak akan pernah
sampai padamu. Entah engkau berusaha atau tidak. Entah engkau sosok pekerja
atau pengangguran.
Engkau
hanya perlu menjaga adab di hadapan Yang Maha Mulia. Bahwa ada hukum
sebab-akibat, itulah yang menjadi landasan buatmu untuk lebih giat bekerja. Dan
bahwa urusan rejekimu dalam kesempurnaan pengaturan-Nya, seharusnya itu yang
selalu menjadi pondasimu untuk selalu berada di jalan-Nya.
”Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan)
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada
Tuhanmu-lah hendaknya kamu berharap.”
Yang
dimaksud ayat itu adalah jika engkau telah selesai dari urusan dunia, maka
beribadahlah dengan penuh keikhlasan. Lantas, serahkanlah segala sesuatunya
dari amal dan usahamu pada pengaturan Tuhan.
Lidah Wali
Posting Komentar