Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Idul Fitri, Bersihkan Negeri Perkokoh Nilai Kebangsaan (2)

Idul Fitri, Bersihkan Negeri Perkokoh Nilai Kebangsaan (2)


Suatu ketika ada jenazah lewat Rasul berdiri menghomat berduka. Sahabat berkata, itu tadi yang lewat jenazah orang Yahudi ya Rosul. Rosul menjawab, kita semua harus ikut berduka cita bagi siapa saja yang meninggal dan menghadap Tuhan-nya walaupun itu non muslim.


Suatu ketika Usamah bin Zaid bin Harisah menangkap maling perempuan dan perempuan itu berasal dari keluarga terhormat dari Bani Mad’un. Karena melihat latar belakang wanita tersebut Usamah bermaksud membebaskan perempuan tersebut. Mengetahuai keinginan Usamah tersebut Rasulullah marah berkata:  

والله يااسامة لو سرقت فاطمة بنتي لقطعت يدها  
Demi Allah wahai Usamah andaikan Fatimah anakku mencuri niscaya aku akan memotong tangannya. 


Yang dibangun oleh Rasulullah tersebut adalah sebuah sistem sosial yang dinamakan tamadun, masyarakatnya disebut masyarakat mutamaddin dan negaranya disebut dengan negara madinah.


Ketiga, mari kita tingkatkan ukuwah insaniyah. Ketika Rasulullah pergi haji (yang beliau hanya satu kali saja seumur hidup) yaitu haji wada’ kemudian Rasulullah mengumpulkan kaum muslimin dan berkhotbah di padang Arafah yang isinya antara lain:
 
ايها الناس, ان دماءكم حرام واموالكم حرام وعرضكم حرام كحرمة يومكم هذا, وشهركم هذا وبلدكم هذا.

Wahai manusia, (disini Rasulullah menggunakan kata wahai manusia, bukan wahai umatIislam dan juga bukan wahai bangsa Arab). sesungguhnya nyawa, harta dan kehormatan kalian adalah suci seperti sucinnya hari wukuf ini, bulan haji, dan negari Makkah ini.
 
Inilah deklarasi hak asasi manusia tiga serangkai nyawa, harta, dan maratabat manusia 14 abad yang lalu. Setelah itu Rasulullah pulang dari haji dan 84 harinya Rasulullah meninggal.


Islam tidak mengenal radikal, ekstrim, apalagi teror. Islam sangat menghormati nyawa, harta, dan martabat manusia, dan barang siapa melanggar itu semua berarti sama saja ia mencoreng kesucian Islam itu sendiri.


Suatu ketika Rasulullah baru saja menguasai kota Hunain dan Thaif dan mendapat harta rampasan perang sangat banyak yang terdiri dari ratusan onta, sapi dan kambing. Dan Rasulullah membagi-bagikannya di Ji’ranah. Sahabat yang senior tidak dikasih hanya mualaf saja yang dikasih walaupun mualaf tersebut sudah kaya seperti sahabat Abu Syafyan yang pada waktu itu baru masuk Islam dan kaya di kasih seratus ekor onta.


Sekonyong-koyong datang seorang yang bernama Dzil Quaisir di hadapan Rasulullah dan berkata dengan congkak i’dil ya Muhammad (berbuatlah adilah wahai Muhammad.). Lalu Nabi Muhammad menjawab, yang saya lalukukan ini adalah perintah Allah bukan kemauan saya sendiri. Setelah orang itu pergi Rosulullah besabda:


سيخرج من ضئضئ هذا الرجل, قوم يتلون القران, ولا يجاوز حلاقيمهم هم شرالخلق والخليقة.

Akan muncul dari umatku orang yang hafal al-Qur’an tetapi tidak melewati tenggorakanya (tidak mengerti) mereka itulah sejelek-jeleknya manusia bahkan lebih jelek dari binatang.


Prediksi Rasullah tidak lama terbukti yaitu terbunuhnya kholifah ke empat Sayyidinan Ali ra di bunuh oleh Abdul Rahman bin Muljam. Ketika beliau (Sayyidinan Ali ra) keluar rumah akan menjalankan shalat subuh. Pembunuh Ali itu adalah seorang yang memperoleh sebutan sebagai qaimul lail, shoimun nahar, dan hafidzul Qur’an.


Karena menurut Abdur Rahman bin Muljam Ali telah kafir karena telah menerima putusan perjanjian damai dengan Muawiyah di Daumatu Jandal. Berarti Ali telah mengambil hukum hasil keputusan manusia padahal menurut Abdur Rahman bin Muljam :  

لاحكم الا الله 
(tidak ada hukum kecuali hukum Allah) berdasarkan firman Allah:

ومن لم يحكم بما انزل الله فاؤلئك هم الكافرون.
Barang siapa tidak menghukumi dengan hukum (al-Qu’an) yang diturunkan oleh Allah maka mereka adalah termasuk orang-orang kafir.


Dari bentangan sejarah tersebut, marilah di hari yang fitri ini, kita selaku Umat Muslim Nusantara yang mempunyai karakter dan sejarah panjang sebagai bangsa, haruslah mengambil sikap sebagai muslim yang cerfdas dan bijaksana. Carut marut ekonomi dan kemelut elit dalam berpolitik janganlah menyebabkan pertikaian dan perpecahan diantara kita. hukum harus terus ditegakkan meskipun berat harus dilaksanakan.



Prof. DR. KH. Said Agil Siradj
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger