Kebanyakan perasaaan waswas terjadi berkaitan dengan thaharah dan sahnya
suatu ibadah. Memang, sesuai janji iblis, setelah dijauhkan dari rahmat Allah
SWT dan dikeluarkan dari surga, “Aku berjanji untuk menjerumuskan mereka semua
(keturunan Adam)”, dia dengan segala cara berusaha semaksimal mungkin
menjerumuskan kita dengan membisikkan godaan-godaan agar kita jauh dari Allah
dan dari ibadah yang sah, sehingga ibadah kita menjadi sia-sia.
Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menerangkan dua sebab munculnya rasa
waswas:
Pertama, sebab kebodohan, karena sedikit pengetahuan agamanya, sehingga dia
tidak tahu cara bertindak ketika terjadi sesuatu yang membingungkannya dalam
ibadahnya dan hal itu terus berlangsung lama dan akhirnya menjadi kebiasaannya.
Sehingga, jadilah dia seorang yang mudah waswas.
Kedua, sebab kurang sempurna akalnya, karena kekurangannya itu tampak
sekali dia seperti orang gila, seperti saat mengambil wudhu berkali-kali atau
melakukan takbiratul ihram berkali-kali sehingga terkadang sampai keluar waktu
shalatnya dia masih juga belum selesai dari pekerjaan wudhu atau shalatnya.
Itu ia lakukan seakan-akan tidak ada pekerjaan lainnya yang bermanfaat baginya,
baik dalam urusan agamanya maupun dunianya, sehingga ia melakukan pekerjaan
yang sia-sia seperti itu. Orang yang semacam itu mirip dengan orang gila dan
memang itu dikarenakan akalnya yang tidak sempurna.
Kedua sebab munculnya rasa waswas itu tidak ada yang baik bagi kita. Kita,
tentunya, tidak mau dikatakan sebagai orang bodoh atau orang gila. Karenanya,
tidak ada orang alim atau orang shalih yang suka waswas. Semoga kita pun
terhindar darinya. Amin.
Sedangkan
cara mengatasinya adalah dengan melakukan hal-hal berikut:
l Teruslah mempelajari ilmu agama, sehingga tahu apa yang harus dilakukan
ketika mengalami kebingungan dalam urusan ibadahnya.
2 Karena kita sudah tahu bahwasanya waswas itu dari bisikan setan,
kita harus melawannya sekuat tenaga. Misalnya, jika kita waswas dalam wudhu,
cukupkan mengambil air wudlu sekali saja.
Kalau di hati terlintas bahwa wudhu
kita itu tidak sah, jangan didengarkan, biarkan saja. Nanti, lambat laun,
lintasan itu akan hilang dari hati kita. Sebaliknya, kalau diikuti terus, rasa
waswas pun akan terus berlanjut dan akhirnya tambah jadi waswasnya.
3 Cobalah membaca doa ini setiap habis shalat lima waktu:
Subhanal malikil khallaqil fa’al.
Dibaca tujuh kali sambil memegang dada kiri, lalu diteruskan dengat ayat
berikut ini:
In yasya’ yudzhibkum wa ya’ti bi khalqin jadidin wa ma dzalika
‘alallahi bi ‘aziz.
Doa ini diajarkan oleh Habib Ahmad bin Hasan Al-Attas, dan insya Allah mujarab
untuk menghilangkan waswas.
Bila merasa bahwa diri Anda terjangkiti rasa waswas, cobalah tiga hal di
atas, dan teruslah berjuang untuk menghilangkan rasa waswas tersebut.
Habib Segaf bin Hasan Baharun, M.H.I.
Posting Komentar