Jangan ukur perbuatan orang suci dengan dirimu! Sebab walaupun cara menulis kata "sher" (singa) dan "shir" (susu) mirip, keduanya berbeda.
Apabila cara memandangmu demikian,
maka seluruh dunia menjadi tidak berarti; memang jarang orang patut disebut
hamba Allah yang sejati.
Mereka mengaku sama dengan
nabi-nabi; mereka kira para aulia seperti diri mereka juga.
"Lihat!" kata mereka,
"Kami adalah manusia, mereka adalah manusia. Baik kami ataupun mereka
sama-sama terikat pada tidur dan makan."
Dalam kebutaan, mereka tidak tahu
bahwa antara keduanya terbentang perbedaan yang besar tidak terkira.
Tawon dan lebah memang makan dan
minum dari sumber yang sama; namun yang satu hanya menghasilkan sengat yang
tajam, sedang yang lain membuahkan madu yang lezat.
Semua jenis rusa sama makan rumput
dan minum air; namun rusa yang satu hanya melahirkan kotoran, sedangkan rusa
yang lain membuahkan wangi kesturi.
Tumbuhan jenis buluh minum air
dari sumber air yang sama; namun batang bambu tidak mengandung apa-apa,
sedangkan batang tebu berisi gula.
Perhatikan ratusan ribu hal
seperti itu dan lihat betapa antara keduanya terdapat jarak sejauh tujuh puluh
tahun perjalanan.
Yang satu makan sesuatu untuk
menghasilkan kotoran; yang lain makan dan menjadi cahaya Tuhan.
Yang satu ini makan dan darinya
tidak lahir apa-apa kecuali kebakhilan dan kecemburuan; yang lain juga makan,
namun dari dirinya tidak terbit apa pun selain cinta kepada Tuhan.
Yang satu lahan subur dan yang
lain tanah payau dan buruk; yang satu seorang malaikat molek dan yang lain
setan dan serigala liar.
Tidak dapat dibantah keduanya
serupa secara lahir; air yang pahit dan air yang manis juga sama beningnya
Siapa yang bisa membedakan
keduanya selain dia yang memiliki cita rasa rohani? Cari orang seperti itu:
dialah yang tahu membedakan air yang manis dan air yang asin.
Orang yang cenderung menyamakan
sihir dan mukjizat nabi, telah berkhayal dan mengira bahwa keduanya sama-sama
tipu daya.
Pada zaman Nabi Musa, dengan
tujuan menentang kenabiannya, tukang sihir memakai tongkat seperti Nabi Musa.
Namun, tongkat tukang sihir dan
tongkat Musa sangat berbeda, sebab antara perbuatan sihir dan tindakan mukjizat
terbentang jurang yang sangat lebar.
Perbuatan tukang sihir dilaknat
oleh Tuhan, yang lain menerima pahala berupa kasih sayang-Nya.
Orang-orang kafir yang bertabiat
kera sering menyamakan dirinya dengan para nabi dan aulia; sifat semacam ini
merupakan penyakit yang bersarang dalam diri binatang.
Apa saja yang dilakukan orang,
setiap kali akan ditiru oleh seekor kera apabila ia melihat orang melakukannya.
Dia mengira, "Aku meniru
perbuatannya!" Bagaimana mungkin pandangan yang picik dapat membedakan
kedua perbuatan itu?
Syaikh Jalaluddin Rumi
Posting Komentar