Hadits riwayat Abu Dawud dan Abu
Nu’man dalam kitab Al-Hilyah : Nabi Muhammad Saw. bersabda yang
maksudnya : “Barangsiapa mengikhlashkan dirinya kepada Allah (dalam beribadah)
selama 40 hari maka akan zhahir sumber-sumber hikmah daripada hati melalui
lidahnya”. (HR. Abu Dawud dan Abu Nu’man dalam alhilyah).
Imam at Tirmidzi meriwayatkan dari
Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, ia mengatakan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wassalam bersabda:
مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ
يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الْأُولَى كُتِبَتْ لَهُ
بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنْ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنْ النِّفَاقِ
“Barangsiapa yang shalat karena
Allah selama 40 hari secara berjama’ah dengan mendapatkan Takbiratul pertama
(takbiratul ihramnya imam), maka ditulis untuknya dua kebebasan, yaitu
kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat kemunafikan.” (HR. Tirmidzi).
Hadits yang diriwayatkan Imam
Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dari Anas bin Malik radliyallah ‘anhu:
مَنْ وَاظَبَ عَلَى الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوْبَةِ أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً لا تَفُوْتُهُ رَكْعَةٌ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا بَرَاءَتَيْنِ، بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ
“Siapa yang menekuni (menjaga dengan teratur) shalat-shalat wajib selama 40 malam, tidak pernah tertinggal satu raka’atpun maka Allah akan mencatat untuknya dua kebebasan; yaitu terbebas dari neraka dan terbebas dari kenifakan.” (HR. Al-Baihaqi, Syu’abul Iman, no. 2746).
Dalam kitab syarah al-hikam disebutkan, Nabi SAW bersabda :” Barangsiapa
Yang Mengamalkan Ilmu Yang Ia Ketahui Maka Allah Akan Memberikan Kepadanya Ilmu
Yang Belum Ia Ketahui”.
Hadits qudsy shahih Riwayat Hakim. Dari Abu Darda Ra. berkata : “Aku
mendengar Rasulullah Saw. Bersabada, “Sesungguhnya Allah Swt berfirman kepada
Isa As. : “Aku akan mengirimkan satu umat setelahmu (ummat Muhammad Saw.), yang
jika Aku murah hati pada mereka, mereka bersyukur dan bertahmid, dan jika Aku
menahan diri, mereka sabar dan tawakal tanpa [harus] mempunyai hilm
(kemurahan/kemurahan hati) dan ‘ilm (ilmu).”
Isa bertanya: “Bagaimana mereka bisa seperti itu ya Allah, tanpa hilm dan ‘ilm?” Allah menjawab: “Aku memberikan mereka sebagian dari hilmKu dan ‘ilmu-Ku.” [HR. Hakim. Katanya Hadits ini shahihmenurut syarat Bukhary, tetapi ia tidak meriwayatkannya, sedangkan adzahaby menyepakatinya". I/348]
Isa bertanya: “Bagaimana mereka bisa seperti itu ya Allah, tanpa hilm dan ‘ilm?” Allah menjawab: “Aku memberikan mereka sebagian dari hilmKu dan ‘ilmu-Ku.” [HR. Hakim. Katanya Hadits ini shahihmenurut syarat Bukhary, tetapi ia tidak meriwayatkannya, sedangkan adzahaby menyepakatinya". I/348]
Keterangan : Hadits ini juga
terdapat pada Muntakhab hadits SyaikhulHadits Maulana Yusuf, Hadits No. 27, Bab
ikhlash dan Juga terdapat pada kitab Ucapan Nabi Isa as dalam kisah-kisah
literature umat islam, Tarif Khalidi.
Dalam hadits qudsy (Kitab Futuh
Mishr wa Akhbaruha, Ibn ‘Abd al-Hakam wafat 257 H), Allah mewahyukan kepada Isa untuk
mengirimkan pendakwah ke para raja di dunia. Dia mengirimkan para muridnya.
Murid-muridnya yang dikirim ke wilayah yang dekat menyanggupinya, tetapi yang
dikirim ke tempat yang jauh berkeberatan untuk pergi dan berkata:
“Saya tidak bisa berbicara dalam bahasa dari penduduk yang engkau mengirimkan aku kepadanya.” Isa berkata: “Ya Allah, aku telah memerintahkan murid-muridku apa yang Kau perintahkan, tetapi mereka tidak menurut.” Allah berfirman kepada Isa: “Aku akan mengatasi masalahmu ini.”
Maka Allah membuat para murid Isa bisa berbicara dalam bahasa tempat tujuan mereka diutus.
“Saya tidak bisa berbicara dalam bahasa dari penduduk yang engkau mengirimkan aku kepadanya.” Isa berkata: “Ya Allah, aku telah memerintahkan murid-muridku apa yang Kau perintahkan, tetapi mereka tidak menurut.” Allah berfirman kepada Isa: “Aku akan mengatasi masalahmu ini.”
Maka Allah membuat para murid Isa bisa berbicara dalam bahasa tempat tujuan mereka diutus.
Dalam hadis qudsi, Nabi Isa as.
Juga bersabda: “Isa As. berkata: “Buat kalian tidak
ada gunanya mendapat ilmu yang belum kalian ketahui, selama kalian tidak
beramal dengan ilmu yang telah kalian ketahui. Terlalu banyak ilmu hanya
menumbuhkan kesombongan kalau kalian tidak beramal sesuai dengannya.” [
Diriwayatkan oleh (Abu 'Abdallah Ahmad bin Muhammad al-Syaibani) Ibn Hanbal
(... – 241 H), Kitab al-Zuhd, 327. Dan (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad)
Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 1:69-70].
Ust. Hakam Al Khudri (PISS KTB)
Posting Komentar