Ada enam hal yang apabila dikaruniai oleh
Allah Swt kepada kita, maka tidak akan terhalang bagi kita enam hal pula, yaitu:
1. Barangsiapa yang dikaruniai syukur maka tidak akan dihalangi dari penambahan nikmat.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu” (QS. Ibrahim: 07)
2. Barangsiapa yang dikaruniai kesabaran, maka ia tidak akan terhalang dari pahala.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Azzumar: 10)
3. Barangsiapa yang dikaruniai taubat, maka ia tidak akan terhalang dari pengampunan.
وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنْ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ
“Dan Dialah yang menerima taubat dari
hamba-hambanya, dan memaafkanmu dari kesalahan dan mengetahui apa-apa yang kamu
lakukan. (QS. Asy-Syura: 25)
4. Barangsiapa yang dikaruniai istiqhfar, maka ia tidak akan terhalang dari pengampunan,
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” (QS. Nuh: 10)
5. Barangsiapa yang dikaruniai berinfak, maka ia tidak akan terhalang dari balasan ganti.
وَمَا أَنفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ
“Dan apapun yang kamu infakkan, maka Allah
akan menggantinya.” (QS. Saba’: 39)
6. Barangsiapa yang dikarunia doa, maka ia tidak akan terhalang dari dikabulkan.
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Berdoalah kepadaKu niscaya akan Aku
perkenankan bagimu. (QS. Ghofir: 60)
Dari keenam hal tadi kita dapat mengetahui bahwasanya tidak ada sesuatu yang kita lakukan atau harapkan kecuali pasti Allah Swt akan membalasnya. Seperti bila kita mau bersyukur, maka Allah berikan tambahan nikmat dan karunia kepada kita, bila kita bersabar, Allah berikan kita ganjaran pahala, bila kita bertaubat, Ia bukankan pintu taubat kepada kita, bila kita beristiqhfar, maka Allah berikan pengampunan, bila kita berinfak, shadaqoh atau zakat, maka diberikan ganti yang berlipat-lipat ganti. Dan bila kita mau berdoa, memohon atau bermunajat kepada Allah Swt maka ia akan mengabulkan permohonan kita.
Allah Swt. berada didekat hambaNya yang mendekatkan diri kepada Nya. Bahkan lebih dekat dari urat leher kita sendiri. Tetapi, sebaliknya bila kita menjauh dariNya, maka Ia pun akan menjauhi kita. Oleh karena itulah, hendaknya kita selalu mengucapkan kalimat Lailaha Illallah agar bertambah iman kita. Supaya dengan bertambahnya iman, akan bertambah pula kedekatan diri kepada Allah Swt.
Ada banyak keluhan yang dirasakan oleh orang-orang yang berdoa. Mereka meminta kepada Allah, tetapi belum mendapatkan jawaban dari doanya. Sehingga akhirnya muncul rasa pesimis, bahwa Allah tidak mendengarkan keluhan dan kesusahannya. Mengapa?
Pada hakikatnya –sebagaimana ayat diatas “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan aku kabulkan”- adalah sebuah janji yang mutlak tidak mungkin diingkari oleh Allah Swt. karena sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji (QS. Ra’d: 31).
Sabda Rasulallah Saw, “Tidak ada seorang
muslim yang berdoa melainkan akan dikabulkan, ada kalanya disegerakan didunia,
ada kalanya disimpankannya untuknya di akhirat. Dan ada kalanya digunakan untuk
menghapuskan dosa-dosanya sesuai dengan kadar doa yang ia ucapkan selama ia
tidak berdoa untuk dosa atau memutuskan tali persaudaraan”.
Dan beliaupun bersabda, “Nanti pada hari kiamat
Allah Swt akan memperlihatkan setiap doa yang dipanjatkan oleh setiap orang
sewaktu di dunia yang tidak Allah kabulkan, dimana Allah berfirman: Hambaku,
pada suatu hari kamu memanjatkan doa kepadaku, namun Aku tahan doamu itu, maka
inilah pahala sebagai pengganti doamu itu”. Orang yang berdoa itu terus menerus
diberi pahala sehingga ia berharap kiranya semua doanya itu hanya dibalas di
akhirat saja dan tidak diberikan di dunia”.
Dari kedua hadist di atas, kita akan mengerti bahwa tidak semua apa-apa yang kita minta (doa) kepada Allah, tidak selalu baik untuk dikabulkan di dunia. Tetapi boleh jadi akan lebih baik bila diterima di akhirat kelak. Dan pada saat kita berdoa memohon kepada Allah, pada hakikatnya kita berada pada posisi dekat kepada Allah, sehingga walau tak dikabulkan di dunia, malah menjadi pahala penghapus dosa-dosa lalu.
Ust. Nur Rohim Yunus
Posting Komentar