Berdoa adalah ibadah. Bahkan dikatakan
sebagai ruhnya ibadah. Orang yang hidupnya tidak dilewati dengan berdoa maka ia
adalah makhluk yang sombong. Padahal perilaku sombong adalah termasuk bagian
sifat penghuni jahanam.
Sabda Rasulallah Saw:
الدعاء هو العبادة ثم قرأ قوله تعالى وقال ربكم ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Doa itu adalah ibadah. Kemudian beliau membaca firman Allah ta’ala (yang artinya): “Dan Tuhanmu berfirman: “berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina”
Abu Dzar al-Ghifari berkata: Doa itu melengkapi amal kebajikan sebagaimana garam melengkapi makanan.
Seseorang yang berdoa hendaknya jangan
tergesa-gesa, karena sesungguhnya orang yang berdoa kepada Allah niscaya akan
dikabulkan segera atau lambat. Kadang kala permohonannya dikabulkan seketika,
kadangkala dikabulkan pada waktu yang agak lama, kadang kala tidak dikabulkan
di dunia dan nanti akan diganti dengan pahala di akhirat.
Setiap kita hendaknya selalu memposisikan diri sebagai hamba Allah yang berdoa, menangis di keheningan malam, memohon ampunan atas segala dosa di masa lalu. Memohon limpahan kemudahan hidup serta diselamatkan kelak dari api neraka.
Manusia yang merasa telah cukup puas dengan apa yang didapatkan didunia sehingga tidak mau berdoa adalah termasuk manusia yang merugi karena kesombongannya di hadapan Allah Swt.
Para nabi dan rasulpun selalu menengadahkan
tangan memohon dan berdoa kepada Allah Swt siang dan malam tanpa lelah. Mereka
yang telah dijamin kebahagiaan di akhirat kelak masih mau meminta pertolongan
Allah. Sedang kita yang belum tahu di mana tempat akhir persinggahan masih
melalaikan fasilitas doa yang telah disedia di dunia.
Sebagai suri tauladan kita dapat temukan beberapa kisah para nabi dan rasul yang berdoa untuk mendapatkan hajat dan keinginan mereka. Seperti:
1. Nabi Adam As bapak para manusia memohon ampunan karena telah mendzalimi dirinya memakan buah khuldi di surga. Saat diturunkan didunia, setiap hamparan tanah tak terlepas dari tetesan air mata penyesalan beliau. Doa beliau:
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنْ الْخَاسِرِينَ
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya
diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat
kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS.
Al-A’raf: 23)
2. Nabi Ibrahim As bapak para nabi mendoakan tanah suci makkah sebagai tanah yang diberkati oleh Allah, sehingga walau pun terdiri dari tanah yang tandus dan berbatuan, tetapi selalu dilimpahi rahmat dari berbagai buah-buah.
رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنْ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
"Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini,
negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada
penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.”
(Albaqoroh: 126)
3. Nabi Musa as, nabi yang telah menyelamatkan bani Israil dari kukungan Firaun di mesir, pada saat beliau mendapat kesusahan untuk berdakwah karena cacat pada lidahnya, maka beliau berdoa:
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي، وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي، يَفْقَهُوا قَوْلِي
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku
dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari
lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku (QS. Thoha: 25-28)
4. Nabi Sulaiman As, seorang yang mendapat kenikmatan dunia yang luar biasa,
yang memiliki kekuasaan atas jin, manusia, binatang, angin dan air masih mengucapkan doa.
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ.
"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk
tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada
dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan
masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang
saleh." (QS. An-Naml: 19)
Masih banyak doa-doa yang diucapkan para
nabi dalam al-Quran, yang tentunya bila kita mau mentadaburi nya kita akan
menjadi malu. Alangkah sombongnya kita, alangkah angkuhnya kita, alangkah
malangnya diri kita yang telah menyia-nyiakan waktu dan umur kita dari
perbuatan doa kepada Allah sedang para Nabi pun berdoa. Maka berdoalah, agar kita
selamat di dunia dan akhirat.
Ust. Nur Rohim Yunus
Posting Komentar