وَلاَ
تَقْرَبُوْا الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً قلى وَ سَآءَ سَبِيْلاً
" dan janganlah kamu menghampiri zina,
karena sesungguhnya adalah dia itu satu kejahatan dan jelek perjalanannya." (Al-Isra` (17
): 32)
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ:
((عَلَى كُلِّ نَفْسٍ مِنْ بَنِى آدَمَ كُتِبَ حَظُّهُ مِنَ الزِّنَى, أَدْرَكَ ذلِكَ
لاَ مَحَالَةَ, فَالْعَيْنُ زِنَاهَا النَّظَرُ, وَ اْلآذَانُ زِنَاهَا اْلإِسْتِمَاعُ,
وَ الْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ, وَ الرِّجْلُ زِنَاهَا الْمَشْيُ, وَ اللِّسَانُ زِنَاهُ
الْكَلاَم ُ, وَ الْقَلْبُ يَهْوَى وَ يَتَمَنَّى, وَ يُصَدِّقُ ذلِكَ وَ يُكَذِّبُهُ
الْفَرْجُ أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَ اللَّفْظُ لَهُ وَ الْبُخَارِيُّ وَ مُسْلِمٌ وَ
أَبُو دَاوُدَ
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah
shollallohu alaihi wasallam. bahwa beliau telah bersabda, "Telah ditetapkan atas tiap jiwa dari
anak turun Adam bagiannya dari perbuatan zina yang pasti dia dapatkan (lakukan).
Mata itu, zinanya adalah melihat. Adapun kedua telinga, zinanya adalah
mendengarkan. Adapun tangan, zinanya adalah menyentuh. Adapun kaki, zinanya
adalah berjalan. Adapun lidah, zinanya adalah berbicara. Adapun hati, zinanya
adalah menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang akan membenarkan
hal itu atau mendustakannya." (Dikeluarkan oleh Ahmad dan lafal ini miliknya, Al-Bukhari, Muslim,
dan Abu Dawud).
حَدَّثَناََ
نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ قَالَ: أَخْبَرَنَا أَبِي حَدَّثَناَ شَدَّادُ بْنُ سَعِيْدٍ عَنْ
أَبِى الْعَلاَءِ حَدَّثَنِي مَعْقِلُ بْنُ يَسَارٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: (( َلأَنْ يُطْعَنَ فِى رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ
حَدِيْدٍ, خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ )) أَخْرَجَهُ
الْبَيْهَقِيُّ بِسَنَدٍ جَيِّدٍ وَ الطَّبَرَانِيُّ وَ رِجَالُهُ ثِقَاتٌ رِجَالُ
الصَّحِيْحِ
Nashr bin 'Ali telah menceritakan kepada
kami, dia berkata: Bapakku telah mengabari kami, Syaddad bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami, dari Abu Al-'Ala', Ma'qil bin Yasar telah
menceritakan kepada kami, dia berkata: Rasulullah shollallohu alaihi wasallam
bersabda, "Sungguh bahwa kepala seorang lelaki ditusuk dengan jarum dari
besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh perempuan yang tidak halal untuknya."
(Dikeluarkan
oleh Al-Baihaqi dengan sanad yang baik dan Ath- Thabarani, dan para perawi
(hadits) Ath-Thabarani adalah orang-orang tsiqat; para perawi (hadits) shahih.
حَدَّثَنَا
سَعِيْدٌ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أنْبَأَنَا دَاودُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ
بْنُ أَبِي زَكَرِيَّا الْخُزَاعِيُّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَ سَلَّمَ: (( َلأَنْ يُقْرَعَ الرَّجُلُ قَرْعًا يَخْلُصُ الْقَرْعُ إِلَى عَظْمِ
رَأْسِهِ, خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ تَضَعَ امْرَأَةٌ يَدَهَا عَلَى سَاعِدِهِ, لاَ تَحِلُّ
لَهُ )). أَخْرَجَهُ سَعِيْدُ بْنُ مَنْصُوْرٍ, وَ فِى سَنَدِهِ انْقِطَاعٌ.
Sa'id telah mengabari kami, Husyaim telah
menceritakan kepada kami, Dawud bin 'Amr telah mengabari kami, 'Abdullah bin
Abu Zakariyya Al-Khuza'i telah menceritakan kepada kami, dia berkata:
Rasulullah shollallohu alaihi wasallam bersabda, "Sungguh bahwa seorang lelaki ditusuk dengan
sebuah tusukan hingga ke tulang kepalanya itu lebih baik baginya daripada bahwa
ada seorang perempuan yang tidak halal baginya meletakkan tangannya pada lengan
bawah lelaki tersebut,." (Dikeluarkan oleh Sa'id bin Manshur, dan terdapat inqitha' dalam
sanadnya - sanadnya
terputus).
Dalam kitab az zawajir karangan imam ibnu
hajar mengatakan bahwa kholwat (berduaan) dengan bukan mahramnya itu termasuk
dosa besar. Dalilnya adalah Hadits Abu
Umamah ra.
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ أَيُّوْبَ حَدَّثَنَا سَعِيْدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَنْبَأَنَا يَحْيَى
بْنُ أَيُّوْبَ عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ زَحْرٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ يَزِيْدَ عَنِ الْقَاسِمِ
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ رَسُوْلِ الله ِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ:
(( إِيَّاكُمْ وَ الْخَلْوَةَ بِالنِّسَاءِ, وَ الَّذِى نَفْسِي بِيَدِهِ, مَا خَلاَ
رَجُلٌ وَ امْرَأَةٌ إِلاَّ دَخَلَ الشَّيْطَانُ بَيْنَهُمَا. وَلَيَزْحَمُ رَجُلٌ
خِنْزِيْرًا مُتَلَطِّخًا بِطِيْنٍ أَوْ حَمْأَةٍ, خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَزْحَمَ
مَنْكِبُهُ مَنْكِبَ امْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ )). أَخْرَجَهُ الطَّبَرَانِيُّ بِسَنَدٍ
ضَعِيْفٍ.
Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada
kami, Sa'id bin Abu Maryam telah menceritakan kepada kami, Yahya bin Ayyub
telah memberitahu kami, dari 'Ubaidah bin Zahr, dari 'Ali bin Yazid, dari
Qasim, dari Abu Umamah, dari Rasulullah shollallohu alaihi wasallam, beliau
bersabda, "Jauhilah
oleh kalian akan khalwat dengan para perempuan! Demi Dzat Yang jiwaku ada di
tangan-Nya! Tidaklah seorang lelaki berkhalwat dengan seorang perempuan,
melainkan pasti masuklah setan (ke tengah- tengah) antara mereka berdua. Dan
sungguh bahwa seorang lelaki berhimpitan dengan seekor babi yang berlumuran
lumpur atau lumpur hitam berbau busuk itu lebih baik baginya daripada bahunya
berhimpitan dengan bahu seorang perempuan yang tidak halal baginya.” (Dikeluarkan oleh
Ath-Thabarani ).
Dalam
kitab Is'adur Rofiq Sarah Sullam At Taufiq dijelaskan, " Menurut imam nawawi dan
rofi'i, permulaan zina (seperti memegang, berdempetan dll) itu tidak termasuk
dosa besar, ini jika tidak disertai syahwat dan tidak khawatir adanya fitnah.
jika disertai syahwat dan adanya fitnah maka termasuk dosa besar."
Pustaka Ilmu Sunniyah Salafiyah (PISS-KTB)
Posting Komentar