Laki-laki dan wanita adalah dua jenis mahkluk yang terlihat pada
lahirnya berlawanan, tetapi kalau dicermati dengan seksama maka akan
dilihat bahwa keduanya bagaikan tangan kanan dan tangan kiri. Tangan
kanan tidak akan dapat melakukan pekerjaannya dengan sempurna tanpa
dibantu oleh tangan kiri, begitu juga sebaliknya.
Laki-laki memiliki pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh wanita,
begitu juga wanita, memiliki beberapa pekerjaan yang tidak bisa
dikerjakan oleh laki-laki dan untuk kesejahteraan bersama keduanya harus
saling tolong menolong. Oleh karena itu kedua makhluk ini tidak boleh
berpisah, bersifat nafsi-nafsi dan tidak perduli satu sama lain.
a. Laki-laki
Laki-laki adalah satu jenis manusia yang kebanyakannya bertenaga kuat,
berkemauan keras,bersifat gagah, berani, sanggup menanggung berbagai
macam kepahitan dan kepayahan hidup, suka menolong makhluk apa saja yang
teraniaya dan rajin mencari nafkah untuk kebutuhan anak dan istrinya.
Dengan kecerdasan akalnya ia dapat menaklukkan segala isi dunia,
benda-benda keras dapat dilunakkan, binatang buas dapat ditangkap dan
dijinakkan, dsb. Disamping sifat utama dan mulia laki-laki juga ada
padanya sifat jahat, kejam, aniaya,menipu dan mengecoh. Semua sifat ini
tidak dapat dihindari kecuali dengan menyucikan diri dengan didikan
sejati, didikan Islam.
b. Wanita
Wanita adalah salah satu jenis manusia yang cantik rupa, lembut
bagunannya dan menarik hati laki-laki, wanita menjadi perhiasan dunia,
tempat kesenangan laki-laki bahkan wanita adalah salah satu karunia
Tuhan yang tidak ternilai harganya bagi laki-laki.
Dengan kelebihan-kelebihannya itu wanita menjadi tempat penghibur
laki-laki saat susah dan duka, bahkan ada kalanya wanita menjadi
penguasa atas hati laki-laki sehingga laki-laki akan menuruti
keinginannya.
Wanita hidup disamping laki-laki, tabiat wanita lemah lembut, halus,
mudah tertipu dan sering teraniaya karena percaya pada apa yang
dilihatnya. Juga ada satu sifat yang rata-rata dimiliki oleh wanita
yaitu riya, sifat ingin dipuji oleh karena itu kebanyakan suka
menampakkan kecantikan dan perhiasan.
c. Laki-laki adalah pelindung bagi Wanita
Dengan perantara nikah yang dibenarkan oleh agama Islam, seorang
laki-laki dapat memperisteri seorang wanita, sekaligus menjadi penolong
dalam waktu susah dan senang dan dalam waktu lapang dan sempit. Keduanya
hidup saling mengasihi,sama-sama menikmati kesenangan dan sama-sama
menanggung kesusahan, memelihara pergaulan dunia dan agama.Seperti yang
disabdakan Nabi saw:
“Sesungguhnya wanita-wanita itu adalah rekan dari laki-laki”
Juga firman Allah swt:
“mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka”.
Imam al Khathabi menjelaskan hadits ini dengan mengatakan bahwa wanita
adalah pendamping dan representasi pria, lahir dan batin, bahkan seakan
bagian yang tak terpisahkan dari tubuh lelaki itu sendiri.
Lantaran hubungan suami-isteri itu terlalu dekat sehingga Allah
mengumpamakan sebagai pakaian yang melekat pada badan. Laki-laki menjaga
dan memelihara diri wanita dari segala bahaya yang akan menimpa
dirinya, menyediakan tempat tinggal dan memberi nafkah belanja dan
pakaian.boleh dikatakan bahwa seorang suami adalah pengganti
orangtuanya, tempat wanita bertanya, tempat menyerahkan segala urusan,
tempat berlindung dan meminta pertolongan.
Pabila keduanya berjalan menurut peraturan yang ditetapkan oleh agama,
saling mencintai, saling percaya dan ikhlas maka rumah tangga akan
berjalan dengan baik.
Jika wanita adalah belahan atau bandingan dan semisal laki-laki berarti
wanita pun mempunyai peran nyata dalam kehidupan ini.Keduanya saling
melengkapi. Apa yang tidak ada pada wanita maka ada pada laki-laki,
demikian pula sebaliknya. Namun yang sangat disesalkan wanita kini
menjadi korban jargon “emansipasi” dan “kebebasan” yang tidak terbatas
telah membawa mereka menyongsong malapetaka dan bencana dunia.
Dikarenakan tuntutan emansipasi yang kelewatan dan kebebasan yang
terlalu bebas sehingga wanita shalihah yang menjadi sebaik-baik
perhiasan dunia akhirnya menjadi sampah dunia karena hanya menyebarkan
fitnah bagi laki-laki dengan mengumbar aurat dengan alasan kebebasan.
Sehingga ada ungkapan yang menyatakan bahwa “rusak atau tidaknya sebuah
negara dilihat dari kaum wanitanya”.
https://m.facebook.com/groups/196355227053960?view=permalink&id=722373797785431&p=10&refid=18&ref=bookmark oleh Ust. Hamzah
Posting Komentar