Berkaitan dengan kesunnahan meminta doa
orang shaleh, dalam kitab-kitab hadits sangat banyak diterangkan, antara lain:
ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻟَﺖْ ﺃُﻣِّﻲ
ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺧَﺎﺩِﻣُﻚَ ﺃَﻧَﺲٌ ﺍﺩْﻉُ ﺍﻟﻠﻪَ ﻟَﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃَﻛْﺜِﺮْ ﻣَﺎﻟَﻪُ
ﻭَﻭَﻟَﺪَﻩُ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻟَﻪُ ﻓِﻴﻤَﺎ ﺃَﻋْﻄَﻴْﺘَﻪُ . ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻧَﺲٌ ﻓَﻮَﺍﻟﻠﻪِ ﺇِﻥَّ ﻣَﺎﻟِﻲْ
ﻟَﻜَﺜِﻴْﺮٌ ﻭَﺇِﻥَّ ﻭَﻟَﺪِﻱْ ﻭَﻭَﻟَﺪَ ﻭَﻟَﺪِﻱْ ﻟَﻴُﻌَﺎﺩُّﻭْﻥَ ﺍﻟﻴَّﻮْﻡَ ﻋَﻠﻰَ ﻧَﺤْﻮِ
ﺍﻟْﻤِﺎﺋَﺔِ . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ
Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu
berkata: “Ibuku berkata: “Wahai Rasulullah, pelayanmu Anas, doakan kepada Allah
untuknya.” Lalu beliau berdoa: “Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya serta
berkahilah apa yang Engkau berikan padanya.” Anas berkata: “Demi Allah hartaku
sekarang ini sangat banyak, dan anak cucuku hari ini lebih dari seratus.” (HR
al-Bukhari).
Perhatikan dalam hadits tersebut, sahabat
Ummu Sulaim radhiyallahu ‘anha, ibunya Anas bin Malik, meminta kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam agar mendoakan putranya, Anas bin
Malik. Hadits ini menjadi dalil anjuran meminta didoakan kepada orang yang
shaleh, apakah seorang wali, ulama, habib atau syaikh.
Dalam kitab-kitab hadits dan sirah, banyak
sekali tentang permintaan para sahabat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam agar didoakan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menerima
permintaan mereka, tidak mengatakan, “Kalian telah syirik, karena meminta
didoakan kepadaku, tidak berdoa langsung kepada Allah”. Dalam hadits lain
diriwayatkan:
ﻭﻋﻦ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺨﻄﺎﺏ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﻗَﺎﻝَ : ﺍﺳْﺘَﺄﺫَﻧْﺖُ
ﺍﻟﻨَّﺒﻲَّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻌُﻤْﺮَﺓِ ، ﻓَﺄﺫِﻥَ ﻟِﻲ ، ﻭَﻗﺎﻝَ )) : ﻻَ ﺗَﻨْﺴَﻨﺎ
ﻳَﺎ ﺃُﺧَﻲَّ ﻣِﻦْ ﺩُﻋَﺎﺋِﻚَ (( ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻛَﻠِﻤَﺔً ﻣَﺎ ﻳَﺴُﺮُّﻧِﻲ ﺃﻥَّ ﻟِﻲ ﺑِﻬَﺎ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ
ﻭﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ : ﻭَﻗﺎﻝَ )) : ﺃﺷْﺮِﻛْﻨَﺎ ﻳَﺎ ﺃُﺧَﻲَّ ﻓﻲ ﺩُﻋَﺎﺋِﻚَ . (( ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﺭﻭﺍﻩ
ﺃَﺑُﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ، ﻭَﻗﺎﻝَ )) : ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ )) .
Umar bin al-Khatthab radhiyallahu ‘anhu
berkata: “Aku meminta izin kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk melakukan
umrah, lalu ia memberiku izin dan bersabda: “Jangan engkau lupakan kami adikku
dari doamu.” Ia mengucapkan satu kalimat, aku tidak senang seandainya kalimat
tersebut ditukar dengan dunia. Dalam satu riwayat, Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Sertakan kami wahai adikku di dalam doamu.” (HR, Abu Dawud
[1498], al-Tirmidzi [3562], dan Ibnu Majah [2894]. Al-Tirimidzi berkata:
“Hadits ini hasan shahih).
Hadits di atas menganjurkan kepada kita
agar meminta didoakan kepada orang-orang yang melakukan amal ibadah atau amal
shaleh. Imam Muslim juga meriwayatkan:
ﻋَﻦْ ﺃُﺳَﻴْﺮِ ﺑْﻦِ ﺟَﺎﺑِﺮٍ، ﺃَﻥَّ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟْﻜُﻮﻓَﺔِ
ﻭَﻓَﺪُﻭﺍ ﺇِﻟَﻰ ﻋُﻤَﺮَ، ﻭَﻓِﻴﻬِﻢْ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻤَّﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺴْﺨَﺮُ ﺑِﺄُﻭَﻳْﺲٍ، ﻓَﻘَﺎﻝَ
ﻋُﻤَﺮُ : ﻫَﻞْ ﻫَﺎﻫُﻨَﺎ ﺃَﺣَﺪٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘَﺮَﻧِﻴِّﻴﻦَ؟ ﻓَﺠَﺎﺀَ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻓَﻘَﺎﻝَ
ﻋُﻤَﺮُ : ﺇِﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴﻪ ﻭﺳَﻠَّﻢ ﻗَﺪْ ﻗَﺎﻝَ : « ﺇِﻥَّ ﺭَﺟُﻼً
ﻳَﺄْﺗِﻴﻜُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻴَﻤَﻦِ ﻳُﻘَﺎﻝُ ﻟَﻪُ ﺃُﻭَﻳْﺲٌ، ﻻَ ﻳَﺪَﻉُ ﺑِﺎﻟْﻴَﻤَﻦِ ﻏَﻴْﺮَ ﺃُﻡٍّ
ﻟَﻪُ، ﻗَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﺑِﻪِ ﺑَﻴَﺎﺽٌ، ﻓَﺪَﻋَﺎ ﺍﻟﻠﻪَ ﻓَﺄَﺫْﻫَﺒَﻪُ ﻋَﻨْﻪُ، ﺇِﻻَّ ﻣَﻮْﺿِﻊَ
ﺍﻟﺪِّﻳﻨَﺎﺭِ ﺃَﻭِ ﺍﻟﺪِّﺭْﻫَﻢِ، ﻓَﻤَﻦْ ﻟَﻘِﻴَﻪُ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻓَﻠْﻴَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ
» . ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
Dari Usair bin Jabir, bahwa penduduk Kufah
bertamu kepada Khalifah Umar, di antara mereka ada seorang laki-laki yang
selalu mengolok-olok Uwais. Lalu Umar berkata: “Apakah di sini ada seseorang
dari suku Qarani?” Lalu laki-laki tersebut datang. Lalu Umar berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesunggguhnya
seorang laki-laki akan datang kepada kalian dari Yaman, bernama Uwais. Ia hanya
meninggalkan seorang ibu. Pada tubuhnya ada putih-putih, lalu ia berdoa kepada
Allah, lalu Allah menghilangkan putih-putih itu kecuali sebesar uang dinar atau
dirham. Barangsiapa yang menjumpainya dari kalian, maka mintalah ia berdoa agar
Allah mengampuni kalian.” (HR Muslim).
Dalam hadits tersebut, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para sahabat terkemuka agar meminta
didoakan kepada Uwais al-Qarani. Hadits ini menjadi dalil kesunnahan meminta
didoakan kepada orang-orang yang shaleh. Meminta doa kepada orang-orang shaleh
bukan termasuk perbuatan syirik.
KH. Idrus Ramli
Posting Komentar