Pada edisi sebelumnya sudah dipaparkan beberapa pemahaman
ulama terkait haruskah mata kaki selalu ditempel-tempelkan dengan sesama jamaah
dalam satu shaf. Sekarang mari kita lanjutkan penilitian
terhadap hadits yang terkait.
1. Hadits Riwayat Anas bin Malik
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ قَالَ: حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ عَنْ
حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: أَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ فَإِنِّي أَرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي
وَكَانَ أَحَدُنَا يُلْزِقُ مَنْكِبَهُ بِمَنْكِبِ صَاحِبِهِ وَقَدَمَهُ
بِقَدَمِهِ»
Dari Anas bin Malik dari Nabi Muhammad
shallaAllah alaih wasallam: ”Tegakkanlah shaf kalian, karena saya melihat kalian dari belakang
pundakku.” ada diantara kami orang yang menempelkan bahunya dengan bahu
temannya dan telapak kaki dengan telapak kakinya.(HR. Al-Bukhari)
Al-Imam Al-Bukhari mencantumkan teks hadits
ini dalam kitab As-Shahih, pada Bab Merapatkan Pundak Dengan Pundak dan Telapak
Kaki dengan Telapak Kaki, hal. 1/146.
Catatan: Riwayat dari Anas bin Malik
radhiyallahuanhu menggunakan redaksi [القدم], sehingga Imam Bukhari pun
mengawali hadits dengan judul merapatkan pundak dengan pundak dan telapak kaki
dengan telapak kaki.
2. Hadits Riwayat an-Nu’man bin
Basyir
وَقَالَ النُّعْمَانُ بْنُ بَشِيرٍ: رَأَيْتُ الرَّجُلَ مِنَّا يُلْزِقُ
كَعْبَهُ بِكَعْبِ صَاحِبِهِ
An-Nu’man bin Basyir berkata: Saya
melihat laki-laki diantara kami ada yang menempelkan mata kakinya dengan mata
kaki temannya (HR. Bukhari)
Hadits kedua ini juga diriwayatkan oleh
Al-Imam Al-Bukhari dalam kitab As-Shshahih, pada bab yang sama dengan hadits di
atas.
Catatan: Hadits kedua ini mu’allaq dalam shahih Bukhari, hadits
ini lengkapnya adalah:
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ, حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا, عَنْ أَبِي الْقَاسِمِ
الْجَدَلِيِّ, قَالَ أَبِي: وحَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ, أَخْبَرَنَا
زَكَرِيَّا, عَنْ حُسَيْنِ بْنِ الْحَارِثِ أَبِي الْقَاسِمِ, أَنَّهُ سَمِعَ
النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ, قَالَ: أَقْبَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِوَجْهِهِ عَلَى النَّاسِ, فَقَالَ: ” أَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ, ثَلَاثًا
وَاللهِ لَتُقِيمُنَّ صُفُوفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ ”
قَالَ: ” فَرَأَيْتُ الرَّجُلَ يُلْزِقُ كَعْبَهُ بِكَعْبِ صَاحِبِهِ,
وَرُكْبَتَهُ بِرُكْبَتِهِ وَمَنْكِبَهُ بِمَنْكِبِهِ
An-Nu’man bin Basyir berkata: Rasulullah
menghadap kepada manusia, lalu berkata: Tegakkanlah shaf kalian!; tiga kali.
Demi Allah, tegakkanlah shaf kalian, atau Allah akan membuat perselisihan
diantara hati kalian. Lalu an-Nu’man bin Basyir berkata: Saya melihat laki-laki menempelkan mata
kakinya dengan mata kaki temannya, dengkul dengan dengkul dan bahu dengan bahu.
Selain diriwayatkan oleh Al-Imam
Al-Bukhari, hadits-hadits ini juga diriwayatkan oleh para ulama hadits,
diantaranya:
Al-Imam Abu Daud dalam kitab Sunan-nya, 1/ 178,
Al-Imam
Ahmad bin Hanbal dalam kitab Musnad-nya, hal. 30/378,
Al-Imam
Ad-Daraquthni dalam kitab Sunan-nya hal. 2/28,
Al-Imam
Al-Baihaqi dalam kitab Sunan-nya hal. 1/123]
Catatan Penting: Setelah Nabi memerintahkan menegakkan shaf,
shahabat yang bernama An-Nu’man bin Basyir radhiyallahuanhu melihat seorang laki-laki yang
menempelkan mata kaki, dengkul dan bahunya kepada temannya.
Ust. Yulizon Bachtiar
Posting Komentar