Ash Shalatu Khairun Minan Naum Ash Shalatu
Khairun Minan Naum”
Bisa dipastikan setiap menjelang fajar kita
mendengar salah satu penggalan lafal kumandang adzan subuh yang syahdu dan
merdu ini. Sayangnya, kebanyakan dari kita tidak segera beranjak bangun untuk
menjawab panggilan atau seruan itu. Akan tetapi malah terus melanjutkkan
nyenyaknya tidur dengan dibuai mimpi, sambil mengeratkan selimut kita.
Sungguh
beribu sayang, kita termasuk golongan orang yang merugi. Seandainya kita tahu
bahwa, shalat fardhu yang paling utama adalah shalat subuh.
Selain itu berbagai
khasiat yang tidak terduga dan ternilai jika kita sungguh-sungguh dalam
mengamalkannya. Niscaya kita akan berlomba dalam mengerjakannya.
“Seandainya manusia mengetahui pahala dalam adzan
dan shaf pertama, kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya selain dengan
diundi, tentu mereka saling mengundi. Seandainya mereka mengetahui pahala pada
At-Tahjir (menuju shalat lebih awal), tentu mereka akan berlomba-lomba
mendapatkannya. Dan seandainya mereka tahu pahala dalam shalat isya dan subuh,
tentu mereka akan mendatangi keduanya walaupun harus merangkak.” (H.R. Bukhari).
Dalam bahasa Arab arti subuh adalah awalnya
siang, dan biasanya orang-orang Arab mengartikan waktu pertengahan malam yang
terakhir hingga tengah hari (siang). Lazimnya disebut fajar, ketika gelapnya
malam ditelan oleh sang surya.
Subuh sendiri adalah salah satu tanda kebesaran
Allah SWT. Allah SWT bersumpah atas nama fajar (subuh), tertera pada ayat
pertama surah al-Fajr yang berbunyi, “Demi Fajar” (QS.Al-Fajr[89]:1).
Ini
menegaskan pada hati manusia yang ragu akan kekuasaan Rabb. Dan mendorong hati
orang-orang mukmin untuk berdzikir dan bertasbih mengagungkan-Nya pada saat itu
(shalat subuh).
Tetapi ada juga sesuatu yang harus dipahami oleh
umat muslim, yakni larangan-larangan dalam shalat subuh. Rasulullah SAW dengan
tegas melarang umatnya sembahyang sunat setelah shalat subuh. Alasan dari
larangan ini adalah wujud antisipasi supaya umat islam, tidak melaksanakan sembahyang
tepat pada saat orang kafir menyembah matahari. Dimana waktu itu matahari
muncul diantara dua tanduk setan.
Hal ini dengan gamblang dikemukakan oleh
hadis Rasulullah SAW, sabda beliau, “Dan waktu shalat subuh adalah dari terbit
fajar sebelum matahari terbit, kalau matahari sedang terbit maka berhentilah
shalat karena matahari pada saat itu muncul diantara dua tanduk setan (H.R
Muslim).
Santya Herfian
Posting Komentar