Gambar di samping ini adalah halaman pertama dari manuskrip
kitab Faidhul-Barakat fi Sab’il-Qira’at karangan seorang ulama besar Nusantara,
KH Arwani Amin Kudus, Jawa Tengah (1905-1994 M). Kitab ini sedang ditahqiq di
Universitas Al-Azhar, Kairo, yang terdiri dari tiga jilid dan terhitung sebagai
kitab “ilmu qira’at sab’ah” yang langka di Nusantara.
Kemungkinan kitab ini ditulis sekitar tahun 1930-an.
Pengarang mengatakan dalam kata pengantarnya jika ia menuliskan kitab
karangannya itu semasa menjadi santri KH Munawwir Krapyak (Yogyakarta),
tepatnya saat mengaji kitab Hirzul-Amani wa Wajhut-Tahani karangan Shaikh
al-Qurra Abu Muhammad al-Qasim as-Syathibi (w. 590 H/ 1194 M).
Meski ditulis saat masih berusia belia dan masih berstatus
sebagai santri, namun kecakapan dan kualitas bahasa Arab yang dimiliki Kiyai
Arwani sangat bagus dan sempurna. Hal ini tercermin dengan jelas dalam
manuskrip-kitab Faidhul-Barakat ini. Kitab ini menjadi lebih istimewa karena,
seperti ditegaskan oleh sang pengarang, hendak menyuguhkan metode baru dalam
mempelajari ilmu qira’at agar para pelajar lebih mudah memahami dan
menerapkannya.
KH Arwani lalu mengasas pesantren khusus al-Qur’an pada tahun
1942-an, Yanbu’ul-Qur’an, yang tak jauh dari Masjid Agung Kudus. Hampir
kebanyakan para ulama qira’at dan Al-Qur’an di Indonesia pada masa ini memiliki
keterikatan sanad (mata rantai keilmuan) dengan beliau.
Ilmu qira’at terhitung sebagai disiplin ilmu yang langka
digeluti di belantika keilmuan Islam Nusantara. Tak banyak para ulama Nusantara
yang menulis dalam disiplin ilmu ini. Sepanjang yang saya tahu, baru ada tiga
ulama Nusantara yang menulis dalam bidang ini dan dengan menggunakan bahasa
Arab, yaitu Shaikh Mahfuzh al-Tarmasi Tremas (w. 1920 M, menulis Ghaniyyah
at-Thalabah fi Syarhit-Thayyibah fil-Qira’at as-Sab’ah), lalu KH Arwani Amin
al-Qudsi Kudus (w. 1994, yaitu kitab yang sedang dibicarakan ini,
Faidhul-Barakat), dan ulama kontemporer KH Prof. DR. Ahsin Sakho Muhammad
Cirebon (Manba’ul-Barakat fi Sab’il-Qira’at).
Manuskrip Faidhul-Barakat ini sekarang sedang ditahqiq dalam
penelitian tesis Magister di Fakultas Bahasa Arab Universitas Al-Azhar, Kairo,
KH Agus Salim. Dari sang calon ulama qira’at Nusantara masa depan ini
copy-an halaman manuskrip ini didapatkan, bersama seorang mahasiswa Indonesia dan
dua orang mahasiswa Arab lainnya.
Semoga prosesi tahqîq manuskrip luar biasa ini segera
selesai dan lekas diterbitkan, agar karya ilmu qira’at ulama Nusantara pun
dapat semakin memperkaya dan mewarni khazanah keilmuan Islam di Timur Tengah
dan dunia Islam secara umum.
Ustadz Ahmad Ginanjar Sya’ban
Posting Komentar