Diriwayatkan oleh Salman al-Farsi Ra bahwa pada suatu hari datanglah Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra Ra ke rumah Rasulullah SAW dengan wajah pucat dan air mata berlinang.
Maka Rasulullah SAW bertanya, " Mengapa kau anakku ?
Fatimah menjawab, " Terjadilah antara aku dan Ali saat bergurau dan
bercakap-cakap, tiba-tiba ada kata-kata yang keluar dari mulutku yang membuat
dia marah, setelah aku tahu Ali marah padaku, maka menyesal dan bersedihlah
aku, maka aku merayu dan mengelilingi sampai 72 putaran sampai kelihatan ia
ridho padaku dan terkulum senyum di bibirnya dengan ramah, aku takut kepada
Tuhanku."
Maka Rosul berkata kepadanya, " Wahai anakku! Demi yang telah mengutusku dengan haq
sebagai nabi sesungguhnya seandainya kau mati sebelum Ali ridho kepadamu, aku
tidak akan solat (jenazah) untukmu."
" Hai anakku ! Apakah kau tidak mengerti bahwa kerelaan
dan keridhoan suami adalah keridhoan Allah dan marahnya suami adalah marahnya
Allah."
" Wahai anakku, wanita manapun yang beribadah seperti
ibadahnya Maryam binti Imron, tetapi tidak diridhoi oleh suaminya, tidak akan
diterima ibadahnya oleh Allah.
Hai anakku ! Sebaik-baik amal perbuatan wanita
ialah mentaati suaminya dan sesudah itu tidak ada pekerjaan yang lebih afdhol
dari pada duduk menenun, menjahit."
" Hai anakku ! Duduk satu jam menjahit (pakaian suami
dan anak-anaknya) adalah lebih baik bagi wanita daripada beribadah setahun dan
Allah akan mencatat bagi mereka pahala seorang mati syahid untuk tiap-tiap jenis
pakaian yang dirajut, ditenun atau dijahit."
" Hai anakku! Orang yang merajut dan menenun untuk
pakaian suaminya dan anak-anaknya diwajibkan ia masuk surga dan diberi kota di
surga untuk tiap orang yang memakai pakaian dari hasil kerjanya."
Sayidina Ali Radhiallahu Anhu meriwayatkan hadis Rasulullah
SAW mengenai setiap istri yang tidak menghormati status suaminya.
"Wanita yang berkata kepada suaminya bahawa ia tidak
melihat apa-apa kebaikan pada suaminya, maka Allah menghapuskan segala
perbuatan baiknya selama 70 tahun, walaupun dia berpuasa selama itu siang hari
dan bersembahyang pada malamnya."
Hadis Riwayat Imam Ibnu Majah dan An-Nasai
Posting Komentar