Penyembah
berhala yang terkenal adalah kaum Yahudi atau yang sekarang dikenal sebagai
kaum Zionis Yahudi atau disebut juga dengan freemason, iluminati, lucifier
yakni kaum pengikut syaitan sehingga mereka dimurkai Allah kecuali bagi mereka
yang mau bersyahadat.
Allah
Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul
dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian
dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan kitab Allah ke belakang
(punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab
Allah). Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa
kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),
padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan
lah yang kafir (mengerjakan sihir).” (QS Al Baqarah [2]:101-102)
Mereka
bukan sekedar membiarkan namun bahkan ada yang bekerjasama atau bersekutu dengan
para penyembah berhala, kaum yang dimurkai oleh Allah Azza wa Jalla. Mereka
menjadikannya teman kepercayaan, penasehat, pemimpin dan pelindung.
Firman
Allah Ta’ala yang artinya, “Tidakkah
kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah
sebagai teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari
golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang
mereka mengetahui“. (QS Al Mujaadilah [58]:14 )
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu
orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu.
Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat
(Kami), jika kamu memahaminya” , (QS Ali Imran, 118)
“Beginilah
kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu
beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka
berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung
jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka):
“Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi
hati“. (QS Ali Imran, 119)
Hamad bin
Salamah meriwayatkan dari Adi bin Hatim, dia berkata, “Saya bertanya kepada
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ihwal ‘bukan jalannya orang-orang yang
dimurkai’. Beliau bersabda, “Yaitu kaum Yahudi.’ Dan bertanya ihwal ‘bukan pula
jalannya orang-orang yang sesat’. “Beliau bersabda, ‘Kaum Nasrani adalah
orang-orang yang sesat.’
Jadi
kalau bani Tamim pada umumnya kelak memerangi Dajjal sedangkan pengecualiannya
adalah orang-orang seperti Dzul Khuwaishirah penduduk Najed dari bani Tamim
justru mereka kelak mendatangi Dajjal.
Rasulullah
masuk ke kamarku dalam keadaan aku sedang menangis. Beliau berkata kepadaku:
‘Apa yang membuatmu menangis?’ Aku menjawab: ‘Saya mengingat perkara Dajjal
maka aku pun menangis.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Jika
dia keluar sedang aku masih berada di antara kalian niscaya aku akan mencukupi
kalian. Jika dia keluar setelah aku mati maka ketahuilah Rabb kalian tidak buta
sebelah. Dajjal keluar bersama orang-orang Yahudi Ashbahan hingga datang ke
Madinah dan berhenti di salah satu sudut Madinah. Madinah ketika itu memiliki
tujuh pintu tiap celah ada dua malaikat yang berjaga. maka keluarlah
orang-orang jahat dari Madinah mendatangi Dajjal.”
Orang-orang
jahat dari Madinah yang mendatangi Dajjal adalah orang-orang seperti Dzul
Khuwaishirah penduduk Najed dari bani Tamim yang oleh karena mereka salah
memahami Al Qur’an dan As Sunnah sehingga mereka bersekutu dengan kaum Yahudi
atau yang kita kenal sekarang dengan Zionis Yahudi dan menemui Dajjal.
Kutipan
dari halaman 166-167 dalam buku berjudul “API SEJARAH” dapat kita ketahui
sebagai berikut,
Di bawah kekuasaan Tsar Alexander II, 1855 -1881 M, Dr. Theodore Hertzl mengubah gerakan Zionisme menjadi gerakan politik, 1896 M, yang ingin membangun Judenstat – The Jewish State – Negara Yahudi. Namun, wilayah Palestina masih di bawah kekuasaan Kesultanan Turki. Oleh karena itu, gerakan Zionisme mempunyai tiga tujuan politik.
Pertama,
di Rusia bertujuan menumbangkan Czar Nicolas II dengan membiayai Revolusi
Oktober 1917 yang dipimpin oleh Lenin.
Kedua, di
Turki, dengan mendukung Kemal Pasha (Yahudi) menumbangkan kesultanan Turki,
1924 M untuk membebaskan Palestina dari kekuasaan kesultanan Turki
Ketiga,
di Arabia, bekerjasama dengan Raja Ibnu Saud , penganut Wahhabi,
Kerajaan
Protestan Anglikan, Inggris berhasil menumbangkan kerajaan Arabia dari
kekuasaan Raja Husein ataupun putra Raja Ali, Ahlush Sunnah wal Jama’ah yang
mengklaim batas wilayah Arabia meliputi Palestina dan Syiria bekas wilayah
kekuasaan kesultanan Turki.
Klaim
atas kedua wilayah tersebut menjadikan Raja Husein dan putranya Raja Ali,
dimakzulkan. Kemudian, kedua raja tersebut minta suaka di Cyprus dan Irak.
Kelanjutan
dari kerjasama tersebut, Kerajaan Protestan Anglikan Inggris mengakui Abdul
Aziz bin Saudi, Wahabi sebagai raja Kerajaan Saudi Arabia yang tidak mengklaim
wilayah Palestina dan Syria sebagai wilayah Saudi Arabia.
Keberhasilan
dengan ketiga hal di atas, memungkinkan berdirinya negara Israel, sesudah
perang dunia II, 1939-1945M, tepatnya 15 Mei 1948
Kerajaan
dinasti Saudi tidak mengklaim wilayah Palestina adalah bahasa halus dari
penyerahan Palestina kepada kaum yang dimurkai oleh Allah Azza wa Jalla demi
kepentingan politik atau kekuasaan.
Ust. Yulizon Bachtiar Armansyah
Posting Komentar