Mazhab ini dibangun oleh Al-Imam Muhammad bin Idris
Asy Syafi’i seorang keturunan Hasyim bin Abdul Muthalib bin Abdi Manaf. Beliau
lahir di Gaza (Palestina) tahun 150 H bersamaan dengan tahun wafatnya Imam Abu
Hanifah yang menjadi Mazhab yang pertama.
Guru Imam Syafi’i yang pertama ialah Muslim bin Khalid, seorang Mufti di Mekah.
Imam Syafi’i sanggup hafal Al-Qur-an pada usia tujuh tahun. Setelah beliau
hafal Al-Qur-an barulah mempelajari bahasa dan syi’ir; kemudian beliau
mempelajari hadits dan fiqh.
Mazhab Syafi’i terdiri dari dua macam; berdasarkan
atas masa dan tempat beliau mukim.
Yang pertama ialah Qaul Qadim; yaitu mazhab
yang dibentuk sewaktu hidupdi Irak.
Dan yang kedua ialah Qaul Jadid; yaitu
mazhab yang dibentuk sewaktu beliau hidup di Mesir pindah dari Irak.
Keistimewaan Imam Syafi’i dibanding dengan Imam Mujtahidin yaitu bahwa beliau
merupakan peletak batu pertama ilmu Ushul Fiqh dengan kitabnya Ar Risaalah. Dan
kitabnya dalam bidang fiqh yang menjadi induk dari mazhabnya ialah: Al-Um.
Dasar-dasar atau sumber hukum yang dipakai Imam
Syafi’i dalam mengistinbat hukum sysra’ adalah:
1. Al-Kitab.
2. Sunnah Mutawatirah.
3. Al-Ijma’.
4. Khabar Ahad.
5. Al-Qiyas.
6. Al-Istishab
Ulama-ulama yang terkemudian yang mengikuti dan
turut menyebarkan Mazhab Syafi'i, antara lain :
* Imam Abu al-Hasan al-Asy'ari (Pendiri Asy'ariah)
* Imam Bukhari
* Imam Muslim
* Imam Nasa'i
* Imam Baihaqi
* Imam Turmudzi
* Imam Ibnu Majah
* Imam Tabari
* Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
* Imam Abu Daud
* Imam Nawawi
* Imam as-Suyuti
* Imam Ibnu Katsir
* Imam adz-Dzahabi
* Imam al-Hakim
Daerah-daerah yang Menganut Mazhab Syafi’i
Mazhab Syafi’i sampai sekarang dianut oleh umat
Islam di : Libia, Mesir, Indonesia, Pilipina, Malaysia, Somalia, Arabia
Selatan, Palestina, Yordania, Libanon, Siria, Irak, Hijaz, Pakistan, India,
Jazirah Indo China, Sunni-Rusia dan Yaman.
4. Mazhab Hambali.
Pendiri Mazhab Hambali ialah: Al-Imam Abu Abdillah
Ahmad bin Hanbal bin Hilal Azzdahili Assyaibani. Beliau lahir di Bagdad pada
tahun 164 H. dan wafat tahun 241 H.
Ahmad bin Hanbal adalah seorang imam yang banyak berkunjung ke berbagai negara
untuk mencari ilmu pengetahuan, antara lain: Siria, Hijaz, Yaman, Kufah dan
Basrsh. Dan beliau dapat menghimpun sejumlah 40.000 hadis dalam kitab
Musnadnya.
Adapun dasar-dasar mazhabnya dalam mengistinbatkan hukum
adalah:
1. Nash Al-Qur-an atau nash hadits.
2. Fatwa sebagian Sahabat.
3. Pendapat sebagian Sahabat.
4. Hadits Mursal atau Hadits Doif.
5. Qiyas.
Dalam menjelaskan dasar-dasar fatwa Ahmad bin Hanbal
ini di dalam kitabnya I’laamul Muwaaqi’in.
Adapun ulama-ulama yang mengembangkan mazhab Ahmad bin Hanbal adalah sebagai berikut:
Adapun ulama-ulama yang mengembangkan mazhab Ahmad bin Hanbal adalah sebagai berikut:
1. Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Hani yang terkenal dengan nama Al-Atsram; dia telah mengarang Assunan Fil Fiqhi ‘Alaa Mazhabi Ahamd.
2. Ahmad bin Muhammad bin Hajjaj al-Marwazi yang
mengarang kitab As Sunan Bisyawaahidil Hadis.
3. Ishaq bin Ibrahim yang terkenal dengan nama Ibnu
Ruhawaih al-Marwazi dan termasuk ashab Ahmad terbesar yang mengarang kitab As
Sunan Fil Fiqhi.
Ada beberapa ulama yang mengikuti jejak langkah Imam
Ahmad yang menyebarkan mazhab Hambali, di antaranya:
1. Muwaquddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi yang
mengarang kitab Al-Mughni.
2. Syamsuddin Ibnu Qudaamah al-Maqdisi pengarang
Assyarhul Kabiir.
3. Syaikhul Islam Taqiuddin Ahmad Ibnu Taimiyah
pengarang kitab terkenal Al-Fataawa.
4. Ibnul Qaiyim al-Jauziyah pengarang kitab I’laamul
Muwaaqi’in dan Atturuqul Hukmiyyah fis Siyaasatis Syar’iyyah.
Ibnu Taimiyah dan
Ibnul Qaiyim adalah dua tokoh yang membela dan mengembangkan mazhab Hambali.
Daerah yang Menganut Mazhab Hambali.
Awal perkembangannya, mazhab Hambali berkembang di
Bagdad, Irak dan Mesir dalam waktu yang sangat lama. Pada abad XII mazhab
Hambali berkembang terutama pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz As Su’udi. Dan
masa sekarang ini menjadi mazhab resmi pemerintahan Saudi Arabia dan mempunyai
penganut terbesar di seluruh Jazirah Arab, Palestina, Siria dan Irak.
PISS-KTB
Posting Komentar