Ribuan jama’ah memadati jalan depan pondok pesantren Raudlotut
Thalibin di Jl. K. H. R. Asnawi Kudus. Kehadiran mereka tidak lain untuk
ikut serta mencari berkah tahlil umum dalam rangka memperingati Haul
ke-59 K.H.R. Asnawi, Jum’at malam (24/03/17).
Dalam kesempatan itu, wakil sekretaris Lembaga Bahtsul Masail PBNU
KH.Ahmad Nadhif Mujib mewakili Keluarga Besar K. H. R. Asnawi
mengucapkan terimakasih atas dukungan berbagai pihak. Ia juga
menyampaikan sekelumit hal tentang nasionalisme K. H. R. Asnawi. Salah
satunya, sholawat Asnawiyah yang menegaskan bahwa NKRI merupakan harga
mati.
“Kiai Asnawi telah mendahului kita dalam menunjukkan spirit bahwa NKRI harga mati,” ungkapnya.
Sebagai salah satu pendiri NU, lanjut Gus Nadhif, K. H. R. Asnawi
semasa hidupnya selalu mementingkan NU baik struktural maupun kultural.
Ditambahkan, NU secara struktural merupakan kekuatan. Semangat itu
ditunjukkan pada masa hayatnya, dimana KHR Asnawi tidak pernah absen
dalam acara muktamar NU.
“Kiai Asnawi tidak membenarkan bahwa NU hanya dijalankan secara kultural saja,” tandasnya.
Peringatan haul ke 59 KHR Asnawi ini tidak jauh beda dengan kegiatan
tahun sebelumnya. Diawali Tahlil umum Jum’at Siang (24/3) di makam KHR
Asnawi di komplek makam masjid Menara Kudus.
Ribuan santri bersama kiai Kudus membacakan tahlil bersama. Malam
harinya dilanjutkan pengajian umum di halaman pondok pesantren
peninggalan mbah KHR Asnawi dengan pembicara KH. Haris Shodaqoh
(Semarang) dan Habib Musthofa Alaydrus dari Tuban Jawa Timur.
Ansorkita.com
Posting Komentar