Setiap najis yang tidak bisa dilihat dengan mata mu'tadil di ma'fu di air dan di pakaian. Maka najis pada kaki lalat tergolong najis yang di Ma’fu (diampuni)
قال شيخنا كالسيوطي تبعا لبعض
المتأخرين إنه يعفى عن يسير عرفا …وما على رجل ذباب وإن رؤي
( قوله وعما على رجل ذباب ) أي ويعفى
عن النجس الذي على رجل الذباب في الماء وغيره
فهو معطوف على قوله عن يسير عرفا
( وقوله وإن رؤي ) أي يعفى عنه مطلقا
سواء رؤي أم لم ير
فإن قيل كيف يتصور العلم به وهو لم ير
أجيب بأنه يمكن تصويره بما إذا عفى الذباب على نجس رطب ثم وقع على شيء فإنه لا
ينجس
ويمكن تصويره أيضا بما إذا رآه قوي
البصر والمنفي رؤية البصر المعتدل
Berkata Guru Kami seperti Imam
as-Suyuuthy dengan mengikuti ulama-ulama muta-akhkhiriin:
“Sesungguhnya dima’fu
(diampuni) sesuatu yang menurut ‘urf naas (penilaian orang banyak) dianggap
sedikit. Seperti sesuatu yang terdapat pada
kaki lalat meskipun dapat terlihat."
(Keterangan sesuatu yang terdapat
pada kaki lalat) artinya dan diampuni najis yang terdapat pada kaki lalat yang
hinggap pada air atau lainnya
(Keterangan meskipun dapat terlihat)
artinya hokum diampuni kenajisannya mutlak baik najisnya terlihat atau tidak.
Bila dipertanyakan “Bagaimana dapat
digambarkan mengetahui najisnya sementara dikatakan najisnya tidak terlihat ?”
Maka Penggambarannya adalah:
1) semisal lalat yang hinggap pada
benda najis yang kemudian dia berada pada suatu benda maka benda tersebut tidak
menjadi najis.
(2) Najis yang terdapat pada kaki
lalat tersebut dapat dilihat oleh orang yang memiliki penglihatan yang amat
tajam tapi tidak dapat dilihat oleh mata orang pada umumnya.
http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/doc/314648865224595/ Dikutip dari I’aanah at-Thoolibiin I/88 oleh Ust. Masaji Antoro
Posting Komentar