Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Di antara Generasi Muda Yang Lalai

Di antara Generasi Muda Yang Lalai

Berikut ini bentuk-bentuk kelalaian generasi muda yang sering kita jumpai :

1. Mengolok-olok ulama dan juru dakwah

Mereka menganggap remeh dan sepele tindakan menggunjing orang lain, padahal dalam Al Quran hal ini dimisalkan dengan memakan daging saudaranya sendiri. Para pemuda karena ketidaksenangannya dengan adanya Ulama dan juru dakwah yang berceramah di beberapa tempat, mereka menjadikan ulama tersebut sebagai santapan gosip yang lezat dalam setiap majelis mereka. Ini merupakan kesalahan besar yang harus dibenahi.

Suatu kaum tidak akan pernah bersih dan tenteram, jika para ulama dan juru dakwah tidak dihargai dan dimuliakan. Sedang yang terjadi adalah sebaliknya. Mereka menganggap adanya ulama yang berdakwah menghalangi serangkaian ‘acara maksiat’ mereka. Padahal tujuan dakwah adalah menegakkan syariat Allah dan mencegah kemungkaran.

2. Menjauhi masjid dan Majelis Ilmu

Ini adalah fenomena yang tidak jarang kita saksikan, mereka lebih suka duduk di warung kopi, kafe, trotoar jalan, klub dan yang semacamnya daripada duduk di masjid, berdzikir dan membaca Al Quran disana. Mereka enggan menghadiri majelis taklim sekalipun sangat dekat dengan rumahnya.

Bagaimana mungkin seorang pemuda yang tidak pernah melakukan sholat, tidak cinta majelis ilmu dan ulama, akan memperoleh petunjuk? Bukankah sarana hidayah Allah itu ada di majelis ilmu, majelis dzikir dan semacamnya?.

Dan apabila generasi muda terus-menerus dalam kelalainnya, sungguh, ini akan menjadi ancaman dan bahaya yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat dan umat islam secara khusus.

3. Membuka dan memamerkan aurat.

Sudah menjadi pemandangan umum zaman sekarang, orang umum atau anak sekolah dan kuliah pun sudah berani membuka aurat atau bahkan sengaja memamerkannya di khalayak ramai, dengan maksud agar dilihat dan menjadi perhatian.

Kadang ada yang memakai baju tapi seperti telanjang, terlihat lekuk dan bentuk tubuhnya, ini tak ubahnya seperti dia tidak memakai busana sama sekali seperti binatang, ada lagi yang terbuka pusarnya atau bahkan terlihat celana dalamnya. Lalu apa yang terjadi?. Banyak wanita hamil sebelum nikah, banyak anak sekolah terputus pendidikannya karena harus mengurus perutnya yang buncit.

Sebab dengan sarana terbukanya aurat maka terbuka pula dengan lebar dan leluasa cara dan jalan untuk melakukan perbuatan mesum dan ujungnya adalah perzinaan. Penyesalan memang tidak pernah ada di awal perkara. Penyesalan akan menutup akhir perjalanan. Kalau sudah menyesal, apa yang akan dikerjakan?, hanya ratapan dan tangisan.

4. Berlebihan mengidolakan kaum kafirin

Mereka sangat berlebihan saat berbicara tentang kehidupan dan peradaban orang kafir yang dicintainya itu. Sementara sejarah kehidupan Nabi Muhammad dan sahabat mereka lupakan, mereka letakkan di lemari besi mereka. Sepertinya hanya cerita konyol atau bualan saja karena dianggap telah usang atau kolot. Tetapi sangat antusias dan semangat jika menceritakan orang Yahudi dan Nashrani yang digandrunginya.

Generasi muda islam lebih suka meniru mode dan gaya orang Barat daripada mode dan gaya Nabi SAW dan pengikut setianya. Model rambut, pakaian, cara berbicara, cara makan bahkan model rumahnya pun disamakan dengan orang Barat. Mereka anggap apapun yang datang dari barat itu suatu kemajuan dan bagus.

Seorang Yahudi yang bernama Harry Ford berkata, “Untuk menggapai berbagai tujuan dan cita-cita Yahudi, mereka telah menguasai dan melancarkan serangan dengan tiga perkara, diantaranya adalah pakaian (mode)”.

Yang tak kalah hebohnya dengan yang diatas, adalah suka mereka memanjangkan rambut hingga melampaui batas dengan dalih mengikuti mode para bintang film idolanya yang kafir itu. Bahkan karena ‘kegilaan’ dan kegandrungan kepada idolanya itu, tak jarang mereka memajang foto dan gambarnya.

Jika kesalahan ini terus dibiarkan maka akan terus menarik dan menyeret mereka kepada kesesatan akidah dan tauhid. Karena kecintaan kepada sesuatu akan menyeret untuk tunduk dan taat kepadanya. Sehingga kita melihat, jika mereka kedatangan idolanya itu, semua dilupakan, sholat dan ibadah semua ditinggal demi berjumpa sang idola. Agama dengan rela dipertaruhkan demi memuaskan nafsu.

5. Gila Televisi dan video

Dan masih banyak lagi kelalaian yang kita dapati dilakukan oleh para pemuda, diantaranya juga bahwa mereka sangat ‘gila’ dengan tayangan televisi dan video, yang umumnya penuh dengan acara yang sangat tidak mendidik bahkan menjadikan penontonnya sebagai sasaran kebejatan yang dicontohkan dalam tayangan tersebut. Sehingga dikatakan oleh sebagian peneliti, bahwa acara televisi telah berhasil mendidik penontonnya baik tua atau muda dengan dua hal yakni mengajarkan masalah cinta dunia,  kekuasaan, dan mengumbar nafsu seksual, serta mengajarkan agar menyia-nyiakan waktu dan menggunakannya pada suatu hal yang sama sekali tidak bermanfaat.



Al Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Al Aydrus
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger