Ribuan santri di Kota Santri Kudus mengikuti Napak Tilas
Hari Santri sebagai rangkaian acara Hari Santri Nasional 2017 di Kabupaten
Kudus. Napak Tilas tersebut untuk mengenang Resolusi Jihad NU yang dikobarkan oleh
KH. Hasyim Ashari di masa lalu.
Puluhan pondok pesantren dan berbagai organisasi kemasyarakatan
dan kepemudaan turut ikut ambil bagian dalam acara yang dimulai dari Lapangan
Desa Bacin tersebut, tak terkecuali PR IPNU IPPNU Bae yang mengirimkan
perwakilannya untuk membaur bersama peserta lainnya.
Perwakilan dari PR IPNU IPPNU Bae merupakan rekan/ rekanita
CBP KPP DKAC Bae. Ketua PR IPNU Bae, Bagus Vidiyanto, mengatakan tim yang akan
turun diambil dari CBP KPP dan akan mengikuti rangkaian acara hingga selesai.
Peserta dari IPNU IPPNU Ranting Bae kemudian membaur dengan peserta dari IPNU
IPPNU dari rangting lainnya. Berseragam oranye mereka terlihat membawa bendera
NU berwarna hijau dan berbaris di depan rombongan Gerakan Pemuda Ansor yang
mengenakan seragam khasnya dengan baret hijau di kepala. Sementara itu barisan
paling depan dihuni oleh para pembawa bendera merah putih.
Rute Napak Tilas Hari Santri Kabupaten Kudus sendiri dimulai
dari Lapangan Desa Bacin. Para
peserta yang mengikuti kirab tersebut sebagian membawa semacam lampu yang membentuk cahaya obor dan
spanduk bertuliskan “Napak Tilas, Perjuangan Pahlawan, Santri, dan Ulama Kudus”.
Selepas dari Lapangan Bacin untuk upacara elepasan, rombongan menuju Taman
makam Pahlawan Kaliputu. Para peserta mendoakan para pahlawan dari Kabupaten
Kudus yang ikut berjuang membela Indonesia dari penjajah.
Selesai melakukan doa
bersama untuk para pahlawan kemerdekaan di Taman makam Pahlawan Kaliputu,
rombongan bergerak ke Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Pawai Napak Tilas ini
tambah meriah ketika terdengar paduan drumband dari para santri yang membawa
barang-barangbekas seperti ember dan jerigen untuk ditabuh.
Rombongan menuju ke Maqbaroh KHR Asnawi di Komplek Menara
Kudus untuk mengenang perjuangan-perjuangan para ulama di Kabupaten Kudus dalam
meraih kemerdekaan Indonesia. Peserta terlihat khusyuk memanjatkan doa
sekaligus “ngalap berkah” ilmu dari para ulama.
Usai memanjatkan doa di Maqbaroh KHR Asnawi, rombongan
melanjutkan perjalanan hingga sampai di tujuan akhir Pondok Pesantren Raudlatut
Thalibin Bendan, Kerjasan.
Dikatakan oleh perwakilan dari IPNU Kudus yang mengikuti
acara tersebut, bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti Napak Tilas
setelah absen pada tahun sebelumnya. Harapnya, semoga para pemuda bisa
mengikuti jejak-jejak para pejuang di jaman dulu. Mengisi kemerdekaan dengan
karya-karya yang positif dan berguna bagi masyarakat merupakan salah satu hal
yang dapat kita lakukan, ujarnya.
Posting Komentar