KH. Ahmad Asnawi, kiai asal Desa Padurenan, Kudus, merupakan
kiai yang mempunyai keilmuan tinggi dan popular bagi masyarakat Kudus. Bagi
warga Kudus, selain populer dengan ilmunya, ceramah-ceramah beliau yang teduh
dan sering dibumbui dengan kelucuan juga menjadi daya tarik sendiri bagi para
pendengar.
Kedatangan Guru Mulia Habib Umar Bin Hafidz ke Indonesia rupanya
menjadi berkah tersendiri bagi KH. Ahmad Asnawi. Beliau diberikan kehormatan
untuk memberikan mauidhoh hasanah dan sambutan dalam acara Tabligh Akbar
Majelis Rasulullah yang dihadiri oleh Habib Umar pada hari Senin 16 Oktober
2017 di Masjid Istiqlal Jakarta. Acara tersebut merupakan salah satu acara yang
menjadi agenda Habib Umar Bin Hafidz dalam kunjungannya ke Indonesia setelah
sebelumnya beliau menhadiri Haul Syaikh Abu Bakar Bin Salim di Tangerang dan
bersilaturrahim dengan Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj dan Pengurus PBNU lainnya di Jakarta.
Dalam acara di Istiqlal semalam, terlihat KH. Ahmad Asnawi
menghampiri Habib Umar Bin Hafidz yang duduk di samping Habib Nabil Al Musawwa
sebagai pembina Majelis Rasulullah menggantikan Almarhum Habib Mundzir Al
Musawwa, adiknya. KH. Ahmad Asnawi pun langsung menyalami dan mencium tangan
Habib Umar dengan penuh rasa tawadhu.
Dari pantauan admin Twitter Musholla RAPI Kudus di Jakarta,
dalam acara yang dihadiri oleh ribuan jamaah baik dari Jamaah Majelis
Rasulullah dan jamaah lainnya, KH. Ahmad Asnawi memberitahukan bahwa beliau
diberikan waktu kurang lebih lima menit untuk menyampaikan mauidhoh hasanahnya.
Sebelum memulai ceramah singkatnya, KH. Ahmad Asnawi tak lupa
menyapa Habib Umar Bin Hafidz dengan mengucapkan selamat datang untuk beliau.
Beliau juga memulai ceramah singkatnya dengan membaca doa untuk memperkuat iman
islam dan diikuti oleh seluruh jamaah yang hadir dalam acara itu.
Dalam ceramah singkatnya beliau menyampaikan bahwa malam
pertemuan ini adalah rahmat Allah yang sangat besar yang diturunkan kepada kita
semua karena Beliau Habib Umar Bin Hafidz dapat hadir di tengah-tengah kita.
Kita semua puas terhadap Allah tuhan kita karena segala
kebutuhan yang disediakannya tanpa meminta terlebih dahulu, Kita puas terhadap
agama islam karena semua sudah diatur di dalamnya secara sempurna. Kita semua
puas terhadap Rasul yang diutus sebagai Nabi untuk kita karena semua sudah
dicontohkan oleh beliau. Segala keteladanan ada pada beliau. Tidak ada satupun
perbuatan yang baik yang tidak beliau contohkan untuk kita.
Maka tiga kalimat inilah yang seharusnya kita renungkan.
Ketiga kalimat ini sebetulnya mudah tapi sulit dilaksanakan.
Hidup ini sederhana sebenarnya, tapi jangan disederhanakan, Hidup ini singkat tapi
jangan dipersingkat. Sifat Rahman Rahim Allah yang terlalu besar kepada
hambanya khususnya manusia, maka Allah menurunkan kitab sebagai pedoman dan mengutus rasul sebagai panutan yang telah
mengamalkan quran secara keseluruhan dan memberikan contoh kepada kita semua.
Maka ketiga kalimat itu muncul sebagai dua kalimat utama
yakni Laa ilaha illallah Muhammadun rasulullah.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, setelah dari Jakarta Habib Umar bin Hafidz dijadwalkan melakukan safari dakwah di Maluku dan melakukan dialog antar umat beragama di Ambon. Kunjungan akan diakhiri dengan safari Dakwah di Jawa Timur (Pulau Madura).
Dalam kunjungannya ke Indonesia, setelah dari Jakarta Habib Umar bin Hafidz dijadwalkan melakukan safari dakwah di Maluku dan melakukan dialog antar umat beragama di Ambon. Kunjungan akan diakhiri dengan safari Dakwah di Jawa Timur (Pulau Madura).
Foto dishare oleh Muthofar Al Husna
+ comments + 2 comments
Alhamdulillah....kawulo bingaah sanget..... Semakin banyak kembali terpancar sinar doa para habaib dan ulama para sholihin
Mas mau tanya alamat kh mukhamad asnawi, karna mau sowan.
Ini wa saya 085884212569
Posting Komentar