Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Mereka Bertanya Kapan Hari Kiamat ?

Mereka Bertanya Kapan Hari Kiamat ?

Allah subhanahu wata'ala berfirman, “Mereka bertanya kapan hari kiamat ? mereka yang tidak beriman seakan-akan bertanya kapan datang siksaan mereka, orang yang menanyakan kapan hari kiamat tapi padahal mereka tidak melakukan sama saja dengan bertanya kapan siksaku akan datang”

Mereka yang menanyakan hari kiamat bukannya risau akan hari kebangkitan dan hari pertanggunganjawab, tapi karena ragu akan keberadaan Allah dan perjumpaan dengan Allah, dan ia menjadikan hari kiamat sebagai hari yang ringan-ringan saja, dipertanyakan kapan kiamat? Kapan kiamat ?.

Makanya diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari Rasul shallallahu 'alaihi wasallam ketika ditanya ”kapan hari kiamat?”, Rasul menjawab “apa yg kau persiapkan untuk hari kiamat?” 
bukan kapannya, apa yang kau siapkan itu yang lebih penting kita renungkan jika kiamat terjadi, masih jauh atau sudah dekat, apa yang kita punya ?

Itulah yang musti di siapkan kata Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, karena itu Allah menjawab “bertanya penanya kapan terjadinya siksaan yg akan terjadi itu?” (QS Al Ma’arij 1)

Bertanya orang-orang tentang hari kiamat seakan-akan mereka bertanya tentang kapan siksa mereka terjadi, “bagi orang orang yg kufur tidak ada yg menolong mereka dari azab yg terjadi” (QS Al Ma’arij 2)

Itulah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, tidak ada perlindungan dari Allah subhanahu wata'ala dari Rabbul’alamin “Dari Sang Maha pemilik lorong-lorong yang menaikan hambanya menuju tempat-tempat yang lebih luhur”, (QS Al Ma’arij 3).

Mikraj adalah kenaikan, Rasul shallallahu 'alaihi wasallam mi’raj menuju Muntahal Khalaiq tujuh lapis langit sampai akhir dan batas seluruh makhluk, dari situlah Rasul shallallahu 'alaihi wasallam mencapainya, namun Mi’raj itu bukan hanya untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saja, tapi Allah memberi nama “Ma’rij” pemilik kenaikan, maksudnya bukan hanya mi’raj kepada Allah, naiknya hamba kepada keridhaan Allah, dari derajat yang hina menuju keluhuran, naiknya amal pahala kehadhirat Allah untuk di laporkan, naiknya ruh-ruh para Syuhada dan Shalihin ke Surga Nya Allah subhanahu wata'ala.

“Naik para malaikat itu setiap harinya, yang setiap harinya itu dalam satu hari seakan 50 ribu tahun di bumi” (QS Al Ma’arij 4)

Jadi kalau kita lihat misalnya kita tawaf di Ka’bah, kalau kita dekat dengan Ka’bah mungkin dua menit sudah selesai satu putaran, makin jauh, jauh sampai 30 - 40 meter, bisa satu jam baru bisa selesai satu putaran, makin jauh lagi bisa dua jam baru selesai satu putaran, nah ini langit satu hari kita putaran satu hari 50 ribu tahun karena jauhnya jarak kita dengan induk perputaran waktu yang di cipta oleh Allah subhanahu wata'ala di bumi butuh 50 ribu tahun putarannya, sedangkan di sana hanya satu hari saja di Arsy Allah subhanahu wata'ala, disana satu hari kita 50 ribu tahun.

“Mereka mengiranya masih jauh, kami melihatnya dekat” ((QS Al Ma’arij 6-7)

Karena mungkin dihadapan para malaikat di langit hari kiamat sudah kurang dari satu hari, mungkin !! kurang dari 50 ribu tahun bagi kita jauh masih, mungkin 25 ribu tahun lagi, kalau 25 ribu tahun lagi kalau seandainya usia kita 100 tahun saja, kalau 25 ribu tahun berarti 100 keturunan lagi yang yang usianya 100 tahun baru Kiamat,

Allah subhanahu wata'ala berfirman : “Manusia melihat hari kiamat masih jauh, tapi Allah melihatnya sudah sangat dekat” Karna ribuan tahun di sini hanya beberapa jam disana, perputaran waktunya begitu, Allah mengatur cepatnya waktu disini jauh lebih lambat, hadirin hadirat yang dimuliakan Allah.

“Hari itu jagad Raya ini Allah buat mencair, tujuh lapis langit bumi itu mencair seperti timah yang dipanaskan lalu mencair” (QS Al Ma’arij 8)

Masuk logika? tidak masuk logika sepertinya, bagaimana masuk logika.Tapi kalau logika orang yang beriman bisa saja, dari benda cair setetes bisa menjadi manusia yang punya tulang, darah, kepala, pikiran, otak, jantung segala-galanya bisa, bagaimana 7 lapis langit bumi akan mencair dengan kewibawaan Allah subhanahu wata'ala.

“dan saat itu gunung-gunung bagaikan debu yang berterbangan karna guncangan” ((QS Al Ma’arij 9)

Bukan hanya di Aceh, bukan Jakarta, bukan Sumatera, bukan Sulawesi, seluruh  jagad raya di guncang oleh Allah subhanahu wata'ala dan langit ini dibuat mencair oleh Allah subhanahu wata'ala, tidak terbayang dahsyatnya, semoga kita tidak merasakan hari Kiamat.

Diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, “seburuk-buruk dan orang yang paling rugi adalah yang hidup saat kejadian hari Kiamat” Karena sudah tidak ada orang beriman lagi tidak ada yang menyabut Nama Allahu Allah lagi di muka bumi, semuanya pendosa, semuanya berbuat kejahatan, saat seperti itu.  Nau’zubillah, mudah-mudahan kita dan keturunan kita tidak merasakan hari Kiamat.

“saat itu Allah subhanahu wata'ala menunjukkan hari dimana para pengasuh tidak lagi menanyakan bayi yang di asuhnya” ((QS Al Ma’arij 10)

Kenapa jika mereka telah melihat amal-amalnya, dikatakan oleh Al imam Busyro al Hafi Alayhi Rahmatullah dalam riwayat lain yaitu Hasan al Basri, kalau manusia itu ditanya oleh Allah satu perbuatan yang makruh bukan yang haram, ia akan mencair dari malunya di hadapan Allah subhanahu wata'ala, bukan yang haram, yang makruh apa lagi yang haram , ketika namanya dipanggil ke hadapan kehadapan Maha raja alam semesta. “Dan saat itulah permukaan bumi berubah bukan seperti permukaan bumi, rata tidak ada pegunungan, tidak ada pepohonan, tidak ada lembah, tidak ada pegunungan”


Diriwayatkan di dalam Kutubuttafaasir dijadikan permukaan bumi ini seperti lempengan perak yang sangat bening, putih dan panas karna matahari turun mendekat, matahari turun mendekat sudah tidak ada cahayanya, tinggal gelap dan panasnya yang lebih panas dari matahari yang terik saat ini.



Habib  Munzir Al Musawwa
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger