Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » , » Pahala Bersolek (Berhias Diri) Bagi Seorang Istri

Pahala Bersolek (Berhias Diri) Bagi Seorang Istri

Barangkali para istri muslimah terpesona dengan tema ini, sebab ini bukan perkara yang aneh. Mereka semua pasti setuju. Ya, memang benar bahwa bersoleknya seorang istri untuk suaminya adalah merupakan proses ibadah yang bernilai pahala. Istri yang muslimah diseru untuk selalu memperhatikan kecantikan, keindahan, dan kemolekannya, meski usia pernikahannya telah melewati puluhan tahun lamanya.

Ini mengingat, meskipun suaminya sudah tua, dia tetap akan merasakan kedamaian dari kata-kata manis sang istri. Dia senantiasa menikmati pemandangan indah istrinya. Dengan demikian, minimal sang istri bisa menjaga suaminya, untuk tidak melirik wanita lain.

Sebagian muslimah yang sudah beristri terkadang menganggap bahwa berdandan merupakan hak para model, artis, penyiar televisi, dan wanita-wanita yang tidak agamis lainnya. Pandangan tersebut jelas sangat keliru dan tertolak kebenarannya. Sebab, bersolek dan berdandan merupakan faktor terpenting untuk memantapkan cinta dan menaklukkan hati suami. Selain itu, berdandan juga bisa diakses untuk merekonstruksi kokohnya bangunan rumah tangga suami-istri.

Dalam Kitab Az-Zaujah Al-Mubdi’ah wa Asrar Al-Jamal dijelaskan bahwa di antara kesalahan-kesalahan fatal yang dilakukan oleh para istri adalah mengabaikan aktivitas berdandan dan berhias, serta tidak menampakkan sisi femininnya kepada suaminya. Penampilan apa adanya sang istri di hadapan suaminya, atau bahkan mengabaikan penampilan dirinya, merupakan faktor potensial yang dapat merusak kehidupan rumah tangga. Yang lebih menakjubkan lagi tentunya jika kita melihat sebagian muslimah mengabaikan atau menganggap remeh dandanan mereka di hadapan suaminya. Sangat ironis jika kita menyaksikan para muslimah tampil seadanya di hadapan suami mereka, dan aroma dapur atau bau masakan tercium dari mulut dan badan mereka, namun di luar rumah kita bisa mencium aroma wangi semerbak dari mulut dan pakaian mereka.

Islam benar-benar mendorong kaum muslimah agar merawat kecantikan dan kelembutannya. Rasulullah SAW bersabda kepada Umar, “Maukah kuberitahukan sebaik-baik simpanan seseorang? Dia adalah wanita shalihah, yaitu jika suami memandangnya, dia menyenangkannya.”

Dari hadits Abdullah bin Salam, bahwa Rasulullah bersabda ”Sebaik-baik istri ialah istri yang menyenangkan kamu bila engkau memandang (nya), dan taat kepadamu bila engkau menyuruh (nya), serta menjaga dirinya dan harta bendamu di waktu engkau tidak berada bersamanya.”

Oleh karena itu, berdandan untuk suami merupakan bagian dari ibadah. Sehingga istri kelak akan mendapatkan balasan dan pahala dari Allah di akhirat kelak. Selain itu, dia akan mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan dalam hidupnya bersama suaminya.

Betapa tidak, barangsiapa yang menemui istrinya, lalu dia mendapati istrinya dalam keadaan cantik dan menarik, itu berarti sang istri telah menyenangkan suaminya. Pun demikian, dia harus bisa menarik hati suami dengan segenap kecantikan dan sikap manjanya.

Berhias atau berdandan adalah sifat fitrah seorang wanita, di mana secara naluri para wanita umumnya punya kecenderungan untuk tampil cantik dan menarik. Ini barangkali berhubungan dengan jiwa wanita yang suka pada keindahan dan kebersihan ketimbang laki-laki. Naluri ini adalah karunia Allah yang harus disyukuri.

Dalam pelaksanaannya, naluri untuk tampil cantik dan berhias ini telah Allah berikan petunjuk-Nya, sehingga tidak salah jalan yang hanya akan mengakibatkan kerugian dan kerusakan bagi pelakunya.

Ini mirip dengan naluri untuk makan yang merupakan karunia yang harus disyukuri. Namun naluri itu perlu dibuatkan koridornya agar tidak mencelakakan diri sendiri. Misalnya Allah melarang untuk memakan makanan yang merusak diri sendiri dan juga yang menghilangkan akal pikiran. Semua itu diberlakukan agar nikmat ini terjaga dan berfaedah, bukan merusak dan menghancurkan sang hamba.

Ganna Pryadha
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger