108- al-Rawa’ih al-Zakiyyah fi Maulid Khayr al-Bariyyah oleh al-‘Allamah Syeikh ‘Abdullah al-Harari al-Habsyi (w. 1429H).
109- Maulid al-Hadi SAW oleh Dr. Nuh ‘Ali Salman al-Qudhah, mufti Jordan.
110- al-Dhiya’ al-Lami‘ bi Zikr Maulid al-Nabi al-Syafi‘ oleh al-‘Allamah al-Habib ‘Umar bin Hafiz al-Ba‘alawi.
Imam Muhammad ‘Abd al-Hayy al-Kittani di dalam kitabnya al-Ta’alif al-Maulidiyyah telah menyenaraikan hampir 130 buah kitab Maulid yang disusun menurut abjad. Manakala Dr. Salah al-Din al-Munjid telah menguraikan sekitar 181 buah kitab Maulid di dalam kitabnya (معجم ما أُلف عن النبي محمد صلى الله عليه وسلم) tetapi keduanya belum dapat saya telaah ketika menulis artikel ini dan masih ada banyak lagi Kitab Maulid yang belum diketahui.
Seperti yang dapat
kita lihat, sebagian besar alim ulama yang disebutkan adalah tokoh-tokoh ulama
tersohor di zaman mereka. Tidak dinafikan juga bahwa ada setengah kitab Maulid
tersebut yang diperselisihkan nisbahnya kepada pengarangnya. Sekurang-kurangnya
jumlah karya-karya Maulid yang besar ini menunjukkan kepada kita bukti pentingnya
memperingati Maulid Nabi SAW di kalangan ramai para alim ulama.
Juga tidak dinafikan bahwa setengah kitab-kitab Maulid ini mengandungi perkara-perkara yang dianggap palsu oleh sebagian ahli ilmu. Namun hendaklah kita berbaik sangka kepada pengarang-pengarangnya, mereka tidak akan memasukkan di dalam kitab-kitab tersebut perkara-perkara yang mereka yakin akan kepalsuan dan kebatilannya. Maka, setidaknya mereka hanya mengandaikan perkara-perkara tersebut ke dalam kategori dhaif saja yang dipergunakan dalam bab sirah dan hikayat, selain fadha’il, seperti yang masyhur di dalam ilmu Mustalah Al-Hadith.
Setengahnya pula adalah masalah yang
menjadi khilaf di kalangan para ulama. Justru agak keterlaluan jika ada yang
melabelkan kebanyakan kitab-kitab tersebut sebagai sesat, munkar dan bid’ah
secara keseluruhan dengan tujuan untuk menyesat dan membid’ahkan para
pengarangnya. Sedangkan kritikan tersebut dapat dibuat dengan cara yang lebih
berhikmat dan beradab. Semoga Allah SWT memberi kita petunjuk.
Ust. Mohd. Khafidz Soroni (Malaysia)
Posting Komentar