Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kudus menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke IX di aula Pondok Pesantren Assalam, Tanjung Karang, Jati, Kudus pada Rabu 29 November 2017.
Musda yang dihadiri oleh sekitar 200 orang ini mengetengahkan tema
“Meneguhkan Peran Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Kudus dalam mewujudkan
Islam yang Moderat dan Rahmatan Lil Alamin”.
Musyawarah daerah dibuka oleh
Asisten Daerah Kabupaten Kudus, Bapak drs. Budi Rahmat, mewakili Bupati Kudus yang
berhalangan hadir. Beliaupun berharap agar selalu terjadi sinergi antara MUI
sebagai Ulama dan Pemerintah Kabupaten Kudus sebagai Umaro.
Ketua MUI Kabupaten Kudus periode
2012 – 2017 yang akan segera habis masa baktinya, KH. Ahmad Hamdani, juga
menyampaikan paparannya. Beliau mengingatkan kembali bahwa MUI mempunyai tugas
penting, di antaranya yaitu melindungi umat Islam dari kelompok radikal dan
liberal.
"MUI diharapkan mampu mempersatukan umat Islam dan memperbaiki
umat dari pemikiran dan tingkah laku, utamanya dari bahaya penyalahgunaan
narkoba," tutur beliau seperti yang kami kutip dari Tribunnews.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Bapak Noor
Badi, menyampaikan ucapan selamat kepada MUI Kudus perihal konsistensinya
dalam mewujudkan Kudus yang agamis dan jauh dari radikalisme. Hingga saat ini memang
Kudus dikenal sebagai kawasan yang aman, tenteram, dan kondusif dalam
menjalankan kewajiban beragama.
Musda yang menjadi kegiatan
reorganisasi sekaligus pembentukan formatur penyusunan pengurus dewan pimpinan
MUI Kabupaten Kudus masa khidmah 2018 – 2023 ini juga dihadiri perwakilan
dari berbagai ormas Islam, akademisi, dan beberapa Pondok Pesantren di Kudus.
Foto oleh Tribunnews
Posting Komentar