Disamping mengandung hikmah secara moral, shalat
juga mengandung hikmah secara fisik. Banyak ahli-ahli kedokteran
termasyhur membuktikan manfaat shalat terhadap kesehatan. Berikut studi
pembuktiannya:
Dimulai dari bersedekap setelah takbirotul ihrom, meletakkan telapak tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri merupakan istirahat yang paling sempurna bagi kedua tangan. Sikap seperti ini memudahkan aliran darah mengalir kembali ke jantung, serta memproduksi getah bening dan air jaringan dari persendian tangan menjadi lebih baik sehingga gerakan di dalam persendian akan menjadi lancar. Hal ini menghindari timbulnya penyakit persendian seperti rheumatik. Sebagai contoh, orang yang mengalami patah tangan, maka lengan penderita tersebut dilipatkan di atas perut dengan mitella yang disangkutkan di leher.
Dimulai dari bersedekap setelah takbirotul ihrom, meletakkan telapak tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri merupakan istirahat yang paling sempurna bagi kedua tangan. Sikap seperti ini memudahkan aliran darah mengalir kembali ke jantung, serta memproduksi getah bening dan air jaringan dari persendian tangan menjadi lebih baik sehingga gerakan di dalam persendian akan menjadi lancar. Hal ini menghindari timbulnya penyakit persendian seperti rheumatik. Sebagai contoh, orang yang mengalami patah tangan, maka lengan penderita tersebut dilipatkan di atas perut dengan mitella yang disangkutkan di leher.
Kedua, ruku’, membungkukkan badan dan meletakkan telapak tangan di atas
lutut sehingga punggung sejajar membentuk suatu garis lurus. Sikap yang
demikian ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang sebagai
penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka
aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Selain itu, rukuk merupakan
latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat
Ketiga, I’tidal, yaitu bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak. Variasi
gerakan berdiri, ruku’, berdiri lagi, kemudian sujud merupakan latihan
pencernaan yang baik. Organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan
dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
Keempat, sujud, Dengan sikap sujud ini maka dinding dari urat-urat nadi yang
berada di otak terlatih untuk menerima aliran darah yang lebih banyak dari
biasanya, karena otak pada waktu itu terletak di bawah. Latihan semacam ini
dapat menghindarkan mati mendadak akibat tekanan darah secara tiba-tiba yang
menyebabkan pecahnya urat nadi bagian otak karena emosi yang berlebihan dan
sebagainya.
Seorang dokter neurology asal Amerika -yang akhirnya masuk Islam- menemukan,
di dalam otak manusia terdapat beberapa syaraf yang tidak dimasuki oleh darah.
Padahal setiap inci dari otak memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi
sempurna. Tetapi ketika seseorang sujud, darah dapat mengalir memasuki urat
syaraf tersebut. Urat ini memerlukan darah pada saat-saat tertentu saja.
Artinya kebutuhan ini terpenuhi hanya pada waktu shalat.
Posisi sujud juga mengalirkan darah kaya oksigen secara maksimal dari
jantung ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Dengan kata
lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan. Karena itu,
lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya
di otak.
Kelima, Duduk Iftirasy (tahiyat awal), posisi duduk seperti ini menyebabkan
tumit menekan otot-otot pangkal paha. Pijitan tersebut dapat menghindarkan
penyakit saraf pangkal paha (neuralgia) yang menyebabkan tidak dapat berjalan.
Disamping itu, tumit menekan aliran kandung kemih, kelenjar kelamin dan saluran
vas deferens. Jika dilakukan dengan benar, postur ini bisa mencegah impotensi.
Dan yang terakhir, salam, Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara
maksimal. Hal ini sangat berguna untuk relaksasi otot sekitar leher dan kepala,
menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan
menjaga kekencangan kulit wajah.
Satu lagi penelitian para ahli yang menjawab rahasia di balik anjuran shalat
Tahajjud. Cuaca di malam hari yang biasanya dingin dan lembab menyebabkan
banyak lemak jenuh melapisi saraf kita hingga menjadi beku. Kalau tidak segera
digerakkan, sistem pemanas tubuh tidak aktif, saraf menjadi kaku, bahkan
kolesterol dan asam urat merubah menjadi pengapuran. Tidur di kasur yang empuk
akan menyebabkan urat syaraf yang mengatur tekanan ke bola mata tidak mendapat
tekanan yang cukup untuk memulihkan posisi saraf mata kita. Jadi, dengan shalat
malam urat tidur kita lebih terkendali.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa shalat disamping merupakan ibadah yang
wajib dan istimewa ternyata juga mengandung manfaat yang sangat besar bagi
kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan hidup umat manusia. Shalat adalah
anugerah terindah dari Allah SWT bagi hamba beriman.
Ahlulkisa
Posting Komentar