Pertama, melakukan puasa di bulan ini.
Rasulullah
SAW bersabda, “Barangsiapa puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya
ia diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)
Kedua, melakukan shalat tarawih dan tahajjud di dalamnya.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa melakukan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan
mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR.
Bukhari-Muslim)
Ketiga, Melakukan shalat dan ibadah lain di malam Lailatul
Qadar.
Yaitu pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Ia adalah malam yang penuh
berkah, yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`anul Karim. Dan pada malam itu pula
dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa melakukan shalat di malam Lailatul Qadar karena iman dan
mengharap pahala Allah, niscaya ia diampuni dosanya yang telah lalu.” (Hadits
Muttafaq ‘Alaih)
Keempat Memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang
berpuasa.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang di dalamnya (bulan Ramadhan) memberi ifthar kepada orang
berpuasa, niscaya hal itu menjadi sebab) ampunan dari dosa-dosanya, dan
pembebasan dirinya dari api Neraka.” (HR. Ibnu Khuzaimah, Al-Baihaqi, dan
lainnya).
Kelima, Beristighfar meminta ampunan serta berdoa
ketika dalam keadaan puasa, berbuka, dan ketika makan sahur.
Rasulullah SAW
bersabda, “Ada tiga macam orang yang tidak ditolak doanya: orang yang berpuasa sampai
ia berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang didzalimi.” (HR. Ahmad,
At-Tirmidzi, An-Nasaa`i dan Ibnu Majah).
Jika sebab-sebab ampunan di bulan Ramadhan demikian banyak, maka orang yang
tidak mendapatkan ampunan di dalamnya adalah orang yang memiliki seburuk-buruk
nasib. Kapan lagi ia mendapatkan ampunan jika ia tidak diampuni pada bulan ini
? Kapan dikabulkannya (permohonan) orang yang ditolak pada saat Lailatul Qadar
? Kapan baiknya orang yang tidak menjadi baik pada bulan Ramadhan ?
Sumber catatan Habib Ali Akbar bin Aqil
Posting Komentar