“He, kamu minta tolong pada orang yang lebih lemah daripada
kamu? Taatlah pada Allah dan berpegang teguhlah padaNya, Allah bakal memberikan
kepadamu apa yang diminta oleh para hambaNya.”
Lalu sang wali itu tiba-tiba diam sejenak dan berbicara
tentang firman Allah kepada Nabi Musa as, “Jika kamu ingin menjadi pemimpin di
dunia, dan menjadi pangeran di tempat yang luhur, maka pasrah totallah dirimu
pada urusanKu, rela terhadap aturan hukumKu.”
Dalam kisah ini Fudhail bin Iyadh mengatakan, “Aku sangat malu untuk
mengatakan, “Aku berpegang teguh pada Allah. Karena orang yang berpegang teguh
pada Allah itu tidak pernah takut kepada selain Allah, tidak pernah berharap
selain Allah. Hatinya putus hubungan dengan dunia dan akhirat.”
Seorang yang saleh tiba-tiba tercebur ke sumur di tengah padang
gersang. Tak ada yang menolongnya. Walau pun ia berteriak kesana kemari.
Tiba-tiba ada suara, “Apakah anda minta tolong selain padaKu? Sedangkan Akulah
penolong orang yang minta bantuan pertolongan?”
Orang saleh itu terdiam seribu bahasa. Tiba-tiba datanglah
serombongan orang mendatangi sumur itu. Bukannya menolong dia, tetapi malah
menutup sumur tersebut, agar tidak ada orang yang kejebur sumur tadi.
Orang saleh tadi putus asa. Karena bibir sumur itu tertutup. Tentu suaranya
tidak didengar siapa pun. Ia pun putus harapan dari minta pertolongan pada
makhluk. Lalu orang itu bermunajat kepada Allah.
“Oh Tuhanku, sekarang tak ada lagi selain DiriMu. Sedang aku sangat butuh
kepadaMu….”
Kemudian Allah mengutus harimau, yang muncul dan mencoba membuka tutup sumur
itu. Gilanya, si harimau malah turun ke arah sumur itu, dan mencengkeram orang
itu dan dientaskan sampai ke atas sumur. Lalu ada suara dari atas kepala
harimau.
“Hai kamu! jangan putus asa hatimu dari yang menolongmu, dari
kehancuran demi kehancuranmu.”
Orang tersebut lalu memohon ampun kepada Allah Azza wa-Jalla atas rasa putus
asanya.
Majalah Cahaya sufi
Posting Komentar