Foto: Pak Huda, juri lomba Kaligrafi |
Dalam menyambut tahun baru Hijriyah 1440, warga Kudus di Kecamatan Mejobo mengadakan acara Gebyar Muharram
1440 H. Acara Gebyar Muharran
tersebut pun diwarnai dengan berbagai lomba yang ditujukan untuk anak-anak tingkat SD/ MI.
Acara lomba dimaksudkan untuk
menumbuhkan semangat anak-anak muda berkompetisi dan berinovasi dalam kebaikan
di tahun yang baru ini.
Salah satu juri acara lomba
tersebut yaitu Pak Huda menyatakan ada beberapa lomba yang digelar pada tanggal
10 September 2018 tersebut. “Tilawah, kaligrafi, paduan suara, adzan, pidato,
dan lainnya. Malamnya ada pawai 1000 obor. Monggo diliput”, ujar pria yang
menjadi juri lomba kaligrafi itu.
Gebyar Muharram 1440 H di
Kecamatan Mejobo diinisiasi oleh badan-badan otonom NU yang terdiri dari PAC GP
Ansor Mejobo, Fatayat NU Mejobo, Muslimat, PAC IPNU IPPNU, Banser, serta
Pemerintah Kecamatan Mejobo. Panitia juga menggandeng Wong Sehat dan RSUD
Lukmono Hadi untuk melakukan pengobatan gratis pada hari Ahad 9 September 2018
bersama Banser Wira Husada (Barada).
Puncak acara yaitu Pawai Obor (Oncor) yang diselenggrakan
pada malam 1 Muharram 1440 mengelilingi desa-desa di Kecamatan mejobo. Pawai
obor tersebut mentargetkan diikuti oleh minimal 1440 orang yang melambangkan
tahun hijriyah yang sedang disambut kedatangannya. Dalam kenyataan di lapangan,
ribuan orang mengikuti jalannya pawai tersebut.
Foto oleh Rakyat Muria |
Kirab diawali dari Masjid Al
Mawa Mejobo dan finish di Kantor Majelis
Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Mejobo di Desa Hadiwarno. Ribuan massa pawai
obor berjalan beriringan sambil membacakan shalawat nabi yang diiringi dengan
tabuhan rebana dari grup-grup rebana se kecamatan Menjobo yang berpartisipasi. Pawai
diikuti berbagai elemen masyarakat baik dari muspika, kepala desa berserta para perangkatnya,
anak-anak sekolah, hingga masyarakat sekitar, sebagai bentuk pelestarian budaya
leluhur.
Posting Komentar