Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Rasul SAW Memerintahkan Perbuatan Sesuai Kemampuan (1)

Rasul SAW Memerintahkan Perbuatan Sesuai Kemampuan (1)

"Bahwa Rasulullah SAW jika memerintahkan mereka ( para sahabat dan ummat beliau SAW ) maka beliau memerintahkan perbuatan-perbuatan menurut kemampuan mereka, maka para sahabat berkata: " Kami bukan seperti keadaanmu wahai Rasulullah, sungguh Allah telah mengampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang ( mestinya kami lebih banyak ibadah darimu ), maka murkalah Rasul SAW hingga terlihat jelas di wajah beliau SAW, seraya bersabda: " Sungguh yang paling bertakwa diantara kalian dan yang paling berilmu diantara kalian adalah aku". ( Shahih Al Bukhari )

Maka pujilah Allah SWT sebanyak-banyaknya yang dengan itu kehidupan kita terpuji, dan Allah SWT menyukai pujian dan tidak menyukai dosa-dosa dan kehinaan. Rasulullah SAW bersabda diriwayatkan didalam Shahih Al Bukhari :

لَا أَحَدٌ أَغْيَرُ مِنَ اللهِ وَلِذَلِكَ حَرَّمَ اْلفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ الْمَدْحَ مِنَ اللهِ وَلِذلِكَ مَدَحَ نَفْسَهُ
( صحيح البخاري )

" Tidak ada yang lebih pencemburu dari Allah, karena itulah Dia mengharamkan segala yang keji, dan tidak ada yang lebih suka dipuji selain dari Allah SWT, karena itu Dia memuji diri-Nya sendiri". (Shahih Al Bukhari)

Rasul SAW jika memerintahkan sesuatu perintah kepada sahabat atau ummatnya, pastilah memerintah sesuatu yang mereka mampu. Rasul tidak mau memerintahkan lebih dari kemampuan mereka. Maka suatu ketika beberapa sahabat berkata kepada Rasul SAW:

إِنَّا لَسْنَا كَهَيْئَتِكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ اللهَ قَدْ غَفَرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ

" Kami bukan seperti keadaanmu wahai Rasulullah, sungguh Allah telah mengampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang"

Maksudnya, kalau engkau (Rasulullah) sudah dijamin pengampunan dosa dari Allah, sedangkan kami tidak demikian maka kami harus lebih banyak beribadah daripada engkau. Maka wajah Rasulullah berubah menjadi marah dan berkata:

إِنَّ أَتْقَاكُمْ وَأَعْلَمَكُمْ بِاللهِ أَنَا

" Sungguh yang paling bertakwa diantara kalian dan yang paling berilmu diantara kalian adalah aku"

Maksudnya adalah seseorang atau ummat yang telah dipilihkan oleh sang nabi suatu ibadah maka jangan berusaha untuk mencari pendapat yang lebih lagi, sebagaimana dijelaskan oleh sayyidina Jabir bin Abdillah RA bahwa Rasulullah SAW ingin mempermudah ummatnya, maka jangan mencari yang sulit-sulit. Rasul tidak menyukai kesulitan pada ummatnya, banyak sekali riwayat yang muncul dan tidak bisa saya sebutkan satu persatu, diantaranya diriwayatkan didalam Shahih Al Bukhari ketika sayyidina Abdullah bin Umar berpuasa setiap hari, dan setiap malam ia menghatamkan Al qur'an dalam usia muda, maka dipanggil oleh Rasul berkata: " engkaukah yang puasa setiap hari, dan setiap malam melakukan qiyamullail dan menghatamkan alqur'an". 

Maka Abdullah bin Umar berkata: " betul wahai Rasul"

Rasul berkata: " Jangan lakukan hal itu, cukup engkau puasa tiga hari sebulan karena hal itu adalah puasa seumur hidup", karena setiap kali puasa pahalanya sepuluh kali lipat, jadi puasa sehari sama dengan puasa sepuluh hari, puasa tiga hari sebulan maka seperti puasa 30 hari ( sebulan ), maksudnya Rasul adalah " jika kamu ingin berpuasa setiap hari cukuplah berpuasa 3 hari setiap bulan, dan pahalanya sama dengan puasa setahun penuh karena 3 hari puasa pahalanya 30 hari, alangkah indahnya tuntunan sayyidina Muhammad SAW. 

Maka Abdullah bin Umar berkata: " wahai Rasulullah, aku mampu lebih dari itu"

Maka Rasul berkata: " kalau begitu 3 hari dalam seminggu "

Abdullah bin Umar berkata lagi: " wahai Rasulullah aku mampu lebih dari itu", 

Demikian terus Abdullah bin Umar meminta lebih kepada Rasul, akhirnya Rasul berkata: " sehari puasa dan sehari tidak puasa, itu adalah puasa nabi Daud dan tidak ada lagi yang lebih dari itu". 

Maka Rasulullah SAW tidak menyetujui sayyidina Abdullah bin Umar untuk berpuasa lebih dari puasanya nabi Daud As, kenapa? karena beliau masih muda, kalau sudah lanjut usia beda lagi, boleh-boleh saja jika ia berpuasa setiap hari. Jika masih muda terbukti dari ucapan sayyidina Abdillah bin Umar, didalam riwayat ia berkata: "sungguh aku menyesal karena sudah dinasihati sang Rasul dan diberi keringanan tetapi aku tetap meminta tambah, hingga aku merasa belum lanjut usiaku aku sudah merasa lemah sekali tubuhku, karena sudah terlalu banyak berpuasa di siang harinya ketika masa mudanya dan banyak qiyamullail di malam harinya, alangkah beruntungnya jika aku terima saran dan keringanan-keringanan dari sang nabi Muhammad SAW"

Maksudnya, untuk pemuda boleh banyak beribadah tetapi jangan terlalu berlebihan karena jika berlebihan maka akan membuat ia lemah di masa tuanya, dan menjadi lemah untuk beribadah di masa tua padahal itu adalah waktu-waktu yang semakin dekat menjelang wafat. 

Namun jangan salah pengertian, sebagian ada yang berkata: " tidak usah shalat dulu kan masih muda", hati-hati dengan hal-hal yang fardhu, hal-hal yang fardhu berbeda dengan hal yang sunnah, hal yang sunnah tetap kita amalkan namun jangan yang berat-berat. Puasa Senin-Kamis mungkin terlalu berat, maka puasa 3 hari dalam sebulan itu sudah termasuk sunnah nabi Muhammad SAW, jangan ditambah lebih dari itu lagi sampai puasa setiap hari terus tanpa dibatalkan, maka hal itu akan melemahkan kita. Kalau seandainya bangun di malam hari, maka sisakan 1 atau 2 jam untuk beristirahat, demikian indahnya tuntunan sang nabi Muhammad SAW.




Habib Munzir Al Musawwa
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger