Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Keindahan Dhohir Dan Bathin

Keindahan Dhohir Dan Bathin

Ketahuilah bahwa keindahan dan kebagusan dalam diri insan terbagi dua : dhohir dan bathin, Dan keindahan bathin (hati) itulah yang terpuji dari dzatnya sendiri, itulah keindahan dan kebagusan ilmu, keluasan akal, kemurahan, dermawan dan keberanian. Dan keindahan hati seseorang inilah yang menjadi tempat tumpuan Pandangan Allah SWT dan tempat kecintaan Nya pada si hamba tersebut. Sebagaimana tertera dalam sebuah hadits :

إِنَّ اللهَ لاَ

يَنْظُرُ إِلَي صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ
وَأَعْمَالِكُمْ  (رواه مسلم)


Sesungguhnya Allah tidaklah memandang kepada (keindahan) bentuk tubuh kalian dan tidak pula harta kekayaan kalian, akan tetapi Allah memandang kepada hati-hati kalian dan amal-amal (ibadah) kalian  (HR. Imam Muslim).

Dan keindahan bathin (hati) ini justru akan memancarkan keindahan dhohir dan menghiasinya sekalipun dia tidak terlalu tampan atau cantik, maka keindahan dan kebersihan hati itulah yang akan menyelimuti dirinya dengan keindahan dan wibawa serta kemanisan dan keelokan saat dipandang mata, sebab si mukmin akan diberikan kewibawaan dan kemanisan sesuai dengan derajat keimanannya, maka siapa yang memandangnya akan merasa kagum dan siapa yang berkumpul dengannya akan mencintainya. Dan hal ini terlihat nyata dalam kehidupan ini. Maka kamu lihat seorang yang sholeh atau solehah yang akhlaknya mulya akan tampak indah dan manis sekalipun dia hitam atau tidak tampan (cantik), lebih-lebih jika dia membiasakan untuk sholat Tahajjud (Qiyamul Lail), sebab sesungguhnya Qiyamul Lail itu memberikan cahaya pada wajah dan menjadikannya indah.

Dahulu banyak para wanita sering Qiyamul Lail, ketika dikatakan kepada mereka apa sebabnya, mereka berkata, “ Sholat Tahajjud itu memperindah wajah dan memberinya cahaya, maka akupun ingin supaya wajahku indah (cantik) karenanya “.

Dan sudah pasti kita ketahui betapa keindahan bathin (hati) itu jauh lebih baik dan lebih utama daripada keindahan luar (dhohir), dan hati seseorang pasti akan memulyakan, menghargai, condong serta mencintai orang yang indah bathinnya.

Adapun keindahan dhohir (kebagusan dan keelokan wajah) itu adalah juga sebagai hiasan yang Allah khususkan kepada hamba yang dikehendakinya, itulah anugerah Allah yang harus disyukuri, maka semua Anbiya’ dan khususnya Nabi kita Muhammad SAW adalah pilihan Allah, sehingga beliau diberikan keindahan bathin dan dhohir yang luar biasa, ketampanannya mengungguli ketampanan Nabi Yusuf, akhlaknya yang luhur dipuji langsung oleh Allah. Sehingga seorang sahabat menyifati beliau SAW dengan mengatakan : “ wajah Nabi ibarat rembulan di saat purnama “, yang lain mengatakan : “ seakan-akan terdapat matahari yang berjalan di wajah Rasulullah SAW (saking bercahayanya wajah beliau)”, yang lain pula berkomentar : “ Aku belum pernah melihat seseorang yang sama seperti beliau ( dari sisi akhlak dan ketampanannya) “. Dan begitu pula para sahabat dan ahlu bait (keturunan) beliau SAW, mereka diberikan anugerah keindahan dhohir pula. Maka bersyukurlah.

Sebagaimana keindahan bathin adalah paling besarnya nikmat Allah SWT kepada hamba Nya, maka begitupula ketampanan dan keelokan paras juga nikmat dari Allah yang wajib disyukuri, maka jika ketampanan (kecantikan) itu disyukurinya dengan menjaganya dan bertaqwa kepada Allah maka akan bertambahkan keindahannya, tetapi jika kecantikannya dipergunakan untuk maksiat kepada Nya,agar dipuji dan dipuja orang, agar disenangi banyak lawan jenisnya, maka Allah akan membalik dan mengganti kecantikan itu dengan keburukan dan kejelekan yang nyata didunia sebelum di akhirat. Sehingga sekalipun dhohirnya cantik/tampan tapi orang tidak suka memandangnya bahkan menjauhinya, atau yang mengawaninya hanya mereka yang sama sepertinya.

Maka dalam banyak kesempatan Nabi Muhammad SAW senantiasa menasehati para sahabatnya agar mereka memperbaiki akhlak dan hati mereka, sehingga terkumpullah pada diri mereka keindahan dhohir dan bathin, bahkan jika kita bercermin disunnahkan untuk membaca doa :

اللهُمَّ

كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي


Ya Allah sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku (tubuhku) maka indahkanlah akhlak (budi pekertiku).

Seorang ahli hikmah berkata,“ Hendaknya manusia itu setiap harinya berkaca, maka jika dia melihat Allah memberikan ketampanan/kecantikan pada dirinya maka jangan dikotori dan dilumuri dengan perbuatan atau akhlak yang jelek “



Dinukil dari Kitab Raudhotul Muhibbin Wa Nuzhatul Musytaqin
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger