Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ( ) Yaqut Cholil Qoumas secara resmi melepas peserta pada upacara di Tugu Pepera, Merauke, Papua, pada hari Ahad 16 September 2018 yang lalu. Kirab Satu Negeri yang diikuti 1.945 peserta ini direncanakan mengelilingi wilayah-wilayah di seluruh Indonesia dan berakhir di Kota Yogyakarta pada 26 Oktober 2018 dengan ditandai apel kebangsaan yang melibatkan sekitar 100 ribu anggota Banser dan dihadiri Presiden RI .
Kabar gembira bagi warga Kudus dan sekitarnya, bahwa Kirab
Satu Negeri tersebut akan sampai di Kudus pada tanggal 18 hingga 19 Oktober
2018. Dari informasi yang kami peroleh, Kirab Satu Negeri direncanakan akan
sampai di Pendopo Kabupaten Kudus pada tanggal 18 Oktober 2018 setelah
dijalankan dari Kantor Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Kirab akan menyusuri
sepanjang Jalan Kudus Jepara.
Selanjutnya pada hari Jumat 19 Oktober 2018 kirab
akan dilanjutkan ke Kabupaten Demak. Kirab tanggal 19 Oktober 2018 akan diawali
dari Pendopo Kabupaten Kudus berjalan di sepanjang jalan antara Kudus dan
Demak. Kirab hari Jumat tersebut akan berakhir di Gedung IPHI Kantor Kecamatan
Karang Anyar Kabupaten Demak.
Kirab bertema Bela Agama Bangsa Negeri ini digelar dengan
tujuan memperkokoh konsensus kebangsaan di tengah berbagai kemelut dan ancaman
yang dihadapi Indonesia saat ini. Begitulah kata ketua GP Ansor
seperti yang kami kutip dari berbagai media berita nasional. Kirab Satu Negeri
ini juga bertujuan mengajak mayoritas masyarakat (silent majority) yang
cenderung diam agar berani bersuara menghadapi ancaman sekelompok pihak yang
ingin mengubah konsensus kebangsaan, terutama mempolitisasi agama demi
tujuan-tujuan politiknya.
Melalui kirab ini, GP Ansor mengajak masyarakat
untuk semakin memahami dan menghargai kemajemukan dan keberagaman yang
dimiliki bangsa Indonesia. Berbagai keragaman seperti suku, adat, agama, dan
bahasa adalah kekayaan yang sangat berharga nilainya. Sikap saling
menghargai berbagai keragaman seharusnya menjadi modal dasar untuk melanjutkan
pembangunan yang sudah dirintis para pendiri negeri.
Posting Komentar