Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Orang Beriman Diperintahkan Berdzikir (3)

Orang Beriman Diperintahkan Berdzikir (3)

Tersebut dalam hadist :

عن عا ئشة رضي الله عنها انها قالت : من احب الله تعالى اكثر ذكره وثمرته ان يذكره الله برحمته غفرانه ويدْخله الجنة مع أنبيائه وأوليائه.

“Diriwayatkan dari Aisyah ra. Sesungguhna dia berkata: “Barang siapa cinta kepada Allah SWT. Niscaya ia banyak zikir kepadaNya. Dan buahnya adalah Allah akan selalu mengingatnya dengan rahmat dan ampunanNya, serta akan memasukkannya kedalam surga bersama para Nabi dan orang orang yang dicintaiNya “

Lebih lebih bila seseorang mengamalkan zikir dengan bimbingan seorang Syeikh Tharikat, tentu zikirnya akan lebih besar faidahnya dan pikirannya dapat terkonsentrasi, serta perhatian jiwanya menjadi efektif. Apabila Syeikh pembimbing rohani itu seorang sufi yang sudah mencapai tahap Fana’, yakni sudah menduduki tingkat hudhurul qalbi (hadirnya hati bersama Allah) maka pengaruh bimbingannya akan cepat efektif, terutama bagi murid yang mempunyai bakat, bahkan ia bisa memberi kemampuan pada muridnya untuk mengalami keajaiban spiritual yang sama.

Syeikh Mursyid penuntun rohani setingkat ini, dia mesti mempunyai kemampuan Kasyfil qulub, misalnya mampu membaca pikiran muridnya, dan kasyil qubur, misalnya bisa melihat kondisi orang mati dalam kubur serta mengetahui kondisi masa lalu dan masa yang akan datang dari dunia ini. Di mana untuk bisa memahami masalah Kasyf ini, banyak kisah-kisah menarik dari pergaulan-pergaulan sufi dan mursyid-nya.

Misalnya kisah kesufian seorang syeikh yang suatu kali mempunyai seorang murid yang ia sayangi lebih dari yang  lain menurut pertimbangan kasyfil qulub-nya, tetapi malah membangkitkan rasa iri diantara mereka. Maka pada suatu hari sang Syeikh memberi masing-masing muridnya seekor unggas dan memerintahkan mereka untuk pergi dan membunuhnya di suatu tempat yang tak ada seorang pun bisa melihat.

Sesuai perintah itu setiap muridnya membunuh unggasnya di tempat yang tersembunyi dan membawanya kembali, kecuali murid Syaikh yang disayanginya itu. Ia membawa kembali unggas itu dalam keadaan hidup, seraya berkata, “Saya tak bisa menemukan tempat seperti itu, karena Allah selalu melihatku diman-mana.”

Sang Syaikh pun berkata kepada murid-muridnya yang lain: “Sekarang kamu tahu tingkatan anak muda ini. Ia telah mencapai tingkat selalu mengingat Allah.”  Wallahu A’lam Bish Shawab.




Ust. AM. Farman
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger