Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Menyelami Kehendak (Al-Iradah) Manusia (Bag. 1)

Menyelami Kehendak (Al-Iradah) Manusia (Bag. 1)

Al-Iradah (kehendak) itu harus dikembalikan dahulu yang pertama kepada niat. Niat dikembalikan kepada ilmu. Punya niat baik, punya kehendak baik, tapi tidak mempunyai ilmu juga sulit. Mempunyai ilmu, mempunyai kehendak dan mempunyai niat yang baik tapi tidak didasari khaufun billah (takut kepada Allah), juga susah. Khauf (takut) kepada Allah SWT bukan karena nerakaNya. 

Cinta kepada Allah bukan karena surgaNya. Tapi cinta kepada yang menciptakan surga dan neraka lebih besar daripada cinta kepada surgaNya atau takutnya pada neraka. Itu diantaranya khauf.

Dan khauf ini harus selalu kita gandeng. Sebab khauf tanpa ilmu, maksudnya khauf jarang juga orang yang mengetahuinya. Tapi kalau khauf mempunyai ilmu, berbeda. Karena kaitannya khauf juga tidak terlepas dari:

أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَاَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ

“Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah melihatNya, jika tak mampu demikian maka pasti Dia melihatmu.”

Merasa bersembah sujud, menyembah sujud kepada Allah SWT Kalau toh tidak mampu karena ini kelas berat merasa setiap harinya dilihat oleh Allah SWT Dari mulai kehendak kita, kemauan kita, dan lain sebagainya tidak terlepas dari pandangan Allah SWT Bilamana khauf ini tumbuh maka akan memperbaiki kehidupan manusia itu sendiri karena takutnya kepada Allah SWT Tapi khauf harus digandeng selalu dengan raja’. Selalu yang mengharapkan tidak pernah lepas, tidak satu pun yang diharapkan dan dikehendaki terkecuali:

إِلَهِيْ أَنْتَ مَقْصُوْدِيْ
Hanyalah kepadaMu ya Allah kami mengharap.”

Kalau setiap insan mukmin bisa mengamalkan إِلَهِيْ أَنْتَ مَقْصُوْدِيْ وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِيْ (raja’ selalu kepada Allah SWT), saya kira tidak ada mukmin yang faqir. Karena apa? Dekat dengan yang menciptakan surga. Cinta kami kepada Allah SWT lebih besar daripada surgaNya. Begitupula cinta kami kepada Baginda Nabi SAW Lebih-lebih cinta kita kepada Baginda Nabi SAW bagian dari syukur kepada Allah SWT

Karena apa? 

Kita menjadi umat Islam, orang yang beriman, bisa membedakan mana yang haq dan batil, mana kalamullah, dan mana yang halal-mana yang haram. kita bisa berbakti pada orangtua, taat pada segala perintah Allah, dan lain sebagainya, tanpa mengenal Baginda Nabi SAW mana mungkin kita kenal itu semuanya!? 

Maka dengan dilahirkannya Baginda Nabi SAW, sejauh mana kita mengenal Baginda Nabi SAW Karena tanpa kelahiran Nabi SAW, mustahil ada bi’tsah ataupun risalah. Dan tidak mungkin Islam dan al-Quran akan diturunkan karena tidak ada yang di-maulud-kan. Karena ada yang di-maulud-kan itulah adanya bi’tsaturrasul wannubuwwah, nuzul al-Quran, dan Islam diturunkan oleh Allah SWT kepada Baginda Nabi Besar SAW.



Maulana Habib Luthfi bin Yahya, Pengajian Jum’at Kliwon 2016
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger