Jl. Kudus Colo Km. 5, Belakang Taman Budaya Bae Krajan, Kudus
Home » » Nasihat Untuk Sholat Berjamaah

Nasihat Untuk Sholat Berjamaah

Dan diantara menjaga dan mendirikan shalat adalah mengerjakannya secara berjamaah dengan rutin. Hal tersebut dikarenakan shalat berjamaah lebih utama daripada shalat secara sendirian dua puluh tujuh derajat, sebagaimana diriwayatkan dalam hadits shahih.

Barangsiapa menganggap remeh keuntungan akhirat yang tanpa susah payah dapat diperoleh ini, maka sesungguhnya ia telah melalaikan kemaslahatan agama dan sedikit kemauannya tentang perkara akhirat. Apalagi jika ia mengetahui bahwa dirinya sering berbuat susah payah demi mendapatkan keuntungan dunia yang sedikit dan bersifat rendah. 

Dan jika ia mendapatkan sesuatu dengan cara yang amat susah, maka hilanglah kesusahannya, dan ia mengira bahwa keuntungan dunia yang diperoleh sebagai sesuatu yang sangat berharga. Apakah mereka yang memiliki sifat seperti ini tidak takut menjadi seorang yang munafik di hadapan Allah, atau akan menjadi orang yang memiliki keraguan terhadap Allah!

Dan tidak ada riwayat yang meriwayatkan Rasulullah SAW pernah melaksanakan shalat sendirian atau tidak berjamaah. Ibnu Mas`ud ra berkata, “Sesungguhnya aku teleh memperhatikan (para sahabat) dan tidak seorang pun dari mereka melaksanakan shalat sendiri atau tidak berjamaah kecuali seorang munafik yang telah diketahui kemunafikannya.” 

Dahulu pernah ada seorang laki-laki pada masa Rasulullah SAW datang dengan dibantu dua orang yang menuntun di kedua sisinya. Dia harus dipopong karena usianya yang sudah tua. Lelaki itu dibantu sampai akhirnya dia berdiri diantara shaff.

Hendaknya anda bersegera melaksanakan shalat pada setiap awal waktu. Sehingga tidak mengumandangkan adzan seorang muadzdzin pada setiap waktu shalat fardhu kecuali anda telah dalam keadaan berwudhu dan berada di masjid. Jika tidak demikian, maka paling tidaknya anda telah berada dalam persiapan shalat ketika mendengar adzan.

Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan awal waktu dibanding akhirnya seperti keutamaan akhirat dibanding dengan dunia.” Beliau juga bersabda, “Ridha Allah pada awal waktu, dan ampunan-Nya pada akhir waktu.” 

Adapun mengakhirkan shalat hingga keluar dari waktunya atau sebagian shalatnya diluar waktu, maka itu hukumnya tidak boleh dan berdosa. Dan sesungguhnya adzan dan qamat adalah bagian daripada syi`ar-syiar shalat yang harus dijaga dan dipelihara. Dan dalam dua hal yang merupakan syi`ar shalat ini dapat mengusir setan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Apabila seruan untuk shalat dikumandangkan maka setan akan lari menjauh.”

Bagian dari kategori menjaga dan mendirikan shalat adalah dengan menyempurkan thaharah (bersuci) dan memperhatikan kesucian badan, pakaian, dan tempat untuk mendirikan shalat. Rasulullah SAW bersabda, “ Kesucian itu adalah kunci shalat.” Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda, “ Kebersihan sebagian dari iman.”

Dan kesempurnaan wudhu adalah dengan membasuh setiap anggota tubuh sebanyak tiga kali tanpa tergesa-gesa dan berlebihan. Sesungguhnya tergesa-gesa dalam thaharah dan shalat adalah perbuatan setan, dan memakaikannya kepada orang-orang yang sedikit ilmunya dan lemah akalnya. Sebagian salaf berkata, “Tergesa-gesa adalah kebodohan akan sunnah atau menunjukkan ketidakwarasan pada akal.” Pendapat salaf mengenai thaharah adalah pendapat yang patut dipuji, begitu pula pendapat dalam segala sesuatu. Sesungguhnya mereka adalah contoh dan tauladan.

Dan memperbarui wudhu pada setiap shalat adalah sunnah hukumnya, dan selalu dalam keadaan suci (wudhu) juga merupakan sunnah dan memilkki manfaat yang banyak. Diriwayatkan bahwa Allah swt berfirman kepada Musa as, “Jika engkau tertimpa musibah dan engkau dalam keadaan tidak suci, maka janganlah mencela siapapun melainkan dirimu sendiri.” Dan telah banyak hadits shahih yang diriwayatkan bahwa barangsiapa yang berwudhu dengan sebaik-baik wudhu, maka keluarlah seluruh kesalahannya dari tubuhnya, dan ia masuk ke dalam shalat suci dari segala dosa.” 



Habib Muhammad Syahab
Adv 1
Share this article :

Posting Komentar

 
Musholla RAPI, Gg. Merah Putih (Sebelah utara Taman Budaya Kudus eks. Kawedanan Cendono) Jl. Raya Kudus Colo Km. 5 Bae Krajan, Bae, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Copyright © 2011. Musholla RAPI Online adalah portal dakwah Musholla RAPI yang mengkopi paste ilmu dari para ulama dan sahabat berkompeten
Dikelola oleh Remaja Musholla RAPI | Email mushollarapi@gmail.com | Powered by Blogger