Foto oleh PP Qudsiyah |
Dalam pengaruh derasnhya arus globalisasi serta masuknya
budaya asing ke Indonesia, makin banyaknya perubahan yang sangat signifikan
terkait budaya yang kita miliki. Masuknya westernisasi tersebut terkadang merubah
cara pandang kita tak terkecuali juga cara pandang dalam masalah berbusana.
Dalam sebuah wilayah atau pondok pesantren biasanya terdapat tradisi yang sudah sangat
mengakar kuat dalam hal busana, yaitu adanya sarung maupun jarik. Sarung dan
jarik merupakan salah satu gaya busana masyarakat nusantara yang tak lekang
oleh jaman, walapun terkesan mulai ditinggalkan. Orang-orang bersarung atau
biasa disebut Kaum/ Santri sarungan tersebut merupakan ciri khas bangsa
Indonesia baik terkait menghormati yang tua, sopan santun, tata cara berpakaian
serta tata cara berbicara.
Budaya dan tradisi kaum sarungan ini yang merupakan ciri khas dari mereka
lama-kelamaan semakin hilang terkikis oleh zaman ini. Apakah mungkin ini
kesalahan orang tau atau guru dalam mendidik atau pun karena pengaruh dari luar
(budaya barat) ini yang menjadikan budaya dan tradisi kaum sarungan ini sudah
disepelekan dan diabaikan seperti tidak mencium tangan orang yang lebih tua
dari pada mereka, berbicara dengan bahasa yang halus dan lembut dan sebagainya.
Oleh karena itu, pada hari Sabtu 15 Desember 2018 Alun-alun Simpang Tujuh Kudus mendadak dipadati ribuan laki-laki dengan baju putih dan mengenakan sarung maupun para perempuan berhijab dan mengenakan jarik. Mereka adalah para santri dan santriwati dari berbagai sekolah maupun pesatren di JKabupaten Kudus yang mengikuti acara bertajuk “Jalan Sehat Santri Sarungan”.
Jalan Sehat Santri Sarungan merupakan acara yang
diselenggarakan oleh PCNU Kabupaten Kudus yang juga bekerjasama dengan
Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus. Selain untuk melestarikanbudaya sarungan
bagi kaum santri, serta budaya jarikan bagi santriwati, menurut info yang kami
dapatkan, acara Jalan Sehat Santri Sarungan juga bertujuan untuk
mensosialisasikan Pancasila dan UUD 1945 kepada warga Kudus sebagai buah
kebudayaan luhur dan sopan santun ala masyarakat nusantara.
Foto: PAC GP Ansor Kaliwungu |
Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Kudus beserta
perangkatnya yang secara langsung membuka acara dengan pelepasan balon ke
udara. Kapolres dan Dandim Kudus serta pengurus PCNU Kabupaten Kudus juga turut
hadir dalam kesempatan tersebut. Dalam kesempatan tersebut juga dibagikan door
prize berupa motor, sepeda, dan beberapa
hadiah lainnya kepada peserta yang beruntung.
Acara Jalan Sehat Santri Sarungan mengambil rute
dari Alu- alun simpang tujuh ke Jalan Ahmad Yani kemudian menuju ke Jalan Mayor Basuno hingga Jalan Wahid Hasim
dan kembali ke Jalan Sunan Kudus untuk
menuju tempat akhir di Alun alun simpang Tujuh
Posting Komentar