Anas
bin Malik RA berkata, "Bumi ini setiap hari menyeru kepada manusia dengan
sepuluh seruan sebagai berikut:
Wahai
anak Adam, kalian berjalan di atas punggungku, sedangkan tempat kembali kalian
adalah di dalam perutku.
Kalian
berbuat dosa di atas punggungku, sedangkan kalian akan disiksa di dalam
perutku.
Kalian
tertawa di atas punggungku, padahal kalian akan menangis di dalam perutku.
Kalian
bergembira di atas punggungku, tetapi kalian akan bersedih di dalam perutku.
Kalian
mengumpul-ngumpulkan harta di atas punggungku, sedangkan kalian akan
menyesalinya di dalam perutku.
Kalian
memakan barang yang haram di atas punggungku, sedangkan belatung akan memakan
tubuhmu di dalam perutku.
Kalian
bersikap sombong di atas punggungku, sedangkan kalian akan menjadi hina di
dalam perutku.
Kalian
bisa berjalan bersuka ria di atas punggungku, sedangkan kalian akan sedih di
dalam perutku.
Kalian
bisa berjalan di bawah cahaya matahan, bulan, dan lampu di atas punggungku,
sedangkan kalian akan berada dalam kegelapan di dalam perutku.
Kalian
bisa berkumpul-kumpul di atas punggungku, sedangkan kalian akan tinggal
sendirian di dalam perutku."
Sepuluh
Sifat Yang Dibenci Allah
Ulama
ahli bijak berkata: "Ada sepuluh sifat yang dibenci Allah, yang timbul
dari sepuluh macam orang, yaitu:
sifat
bakhil yang timbul dari orang kaya;
kesombongan
yang timbul dari orang fakir; ketamakan yang timbul
dari ulama; tidak punya rasa malu yang timbul dari
kaum wanita; cinta keduniaan yang timbul dari kakek-kakek; kemalasan
yang timbul dari kaum remaja; kelaliman yang timbul
dari para penguasa; pengecut yang timbul dari pasukan
perang; ujub yang timbul dari kalangan
orang-orang zuhud; dan riya' yang timbul dari kalangan ahli
ibadah."
Lima
Larangan Meremehkan
Rasulullah
SAW bersabda, "Barang siapa meremehkan lima golongan, maka ia akan rugi
dalam lima hal, yaitu:
Barang
siapa meremehkan ulama, maka ia akan rugi dalam urusan agama.
Barang
siapa meremehkan pemerintah, maka ia akan rugi dalam urusan dunia.
Barang
siapa meremehkan tetangga, maka ia akan rugi dalam beberapa hal yang ia
perlukan.
Barang
siapa meremehkan kaum kerabat, maka ia akan rugi dalam urusan kasih sayang.
Barang
siapa meremehkan istrinya. maka ia akan rugi dalam urusan kenikmatan hidup."
Berkaitan
dengan tetangga, Rasulullah SAW juga pernah bersabda, "Demi Dzat yang diriku berada dalam kekuasaan-Nya, tidaklah beriman
seorang hamba hingga ia mencintai tetangganya seperti ia mencintai dirinya
sendiri" (HR. Muslim)
"Sesungguhnya
Allah mencintai seseorang yang mempunyai tetangga jelek yang suka menyakiti
dirinya, namun ia tetap bersabar dan mengharap pahala Allah atas perilaku
tetangga yang menyakitkannya hingga Allah menyudahinya, baik sewaktu masih
hidup atau dengan kematian." (HR. Bukhari)
Nashaihul Ibad - Imam Nawawi Al Bantani
Posting Komentar