Semoga
seluruh ummat Baginda Rasulullah Syaidina Muhammad SAW dari awal mula hingga
akhir kesemuanya selalu mendapatkan pandangan kasih sayang, kecintaan dan
kemuliaan dari Allah Jalla Jallaluhu..robba Makkah wa sofa.... amin
Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui anaknya Fatimah az-zahra rha.
Didapatinya anaknya sedang menggiling syair (sejenis biji) dengan menggunakan
sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis.
Rasulullah SAW bertanya pada anaknya, "Apa yang menyebabkan engkau
menangis wahai Fatimah? semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu
menangis". Fatimah rha. berkata, "ayahanda, penggilingan dan
urusan-urusan rumahtangga lah yang menyebabkan ananda menangis".
Lalu duduklah Rasulullah SAW di sisi anaknya. Fatimah rha melanjutkan
perkataannya, "ayahanda sudikah kiranya ayahanda meminta 'Ali (suaminya)
mencarikan ananda seorang jariah ( pembantu ) untuk menolong ananda menggiling
gandum dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumah?".
Mendengar perkataan anandanya ini maka bangunlah Rasulullah SAW mendekati
penggilingan itu. Beliau mengambil syair dengan tangannya yang diberkati lagi
mulia dan diletakkannya di dalam penggilingan tangan itu seraya diucapkannya
"Bismillaahirrahmaanirrahiim".
Penggilingan tersebut berputar dengan sendirinya dengan izin Allah SWT.
Rasulullah SAW meletakkan syair ke dalam penggilingan tangan itu untuk
anandanya dengan tangannya sedangkan penggilingan itu berputar dengan
sendirinya seraya bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa sehingga
habislah butir-butir syair itu digilingnya.
Rasulullah SAW berkata kepada gilingan tersebut, "berhentilah
berputar dengan izin Allah SWT", maka penggilingan itu berhenti berputar
lalu penggilingan itu berkata-kata dengan izin Allah SWT yang berkuasa
menjadikan segala sesuatu dapat bertutur kata. Maka katanya dalam bahasa Arab
yang fasih, "ya Rasulullah SAW, demi Allah, Tuhan yang telah menjadikan
engkau dengan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya, kalaulah engkau menyuruh
hamba menggiling syair dari Masyriq ( waktu matahari terbit ) dan Maghrib
(waktu matahari tenggelam) pun niscaya hamba gilingkan semuanya. Sesungguhnya
hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT suatu ayat yang berbunyi :
(artinya) "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya para
malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
dititahkan-Nya kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan"
Maka hamba takut, ya Rasulullah kelak hamba menjadi batu yang masuk ke dalam
neraka. Rasulullah SAW kemudian bersabda kepada batu penggilingan itu,
"bergembiralah karena engkau adalah salah satu dari batu mahligai Fatimah
az-zahra di dalam syurga". Maka bergembiralah penggilingan batu itu
mendengar berita itu kemudian diamlah ia.
Rasulullah SAW bersabda kepada anaknya, "Jika Allah SWT menghendaki
wahai Fatimah, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu.
Akan tetapi Allah SWT menghendaki dituliskan-Nya untukmu beberapa kebaikan dan
dihapuskan oleh Nya beberapa kesalahanmu dan diangkat-Nya untukmu beberapa
derajat.
Ya Fatimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suaminya dan
anak-anaknya, maka Allah SWT menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang
digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat.
Ya Fatimah, perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk
suaminya maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit
(terpisah jauh)
Ya Fatimah, perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir
rambut mereka dan mencuci pakaian mereka maka Allah SWT akan mencatatkan
baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar
dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang.
Ya Fatimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya maka
Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari
kiamat.
Ya Fatimah, yang lebih utama dari itu semua adalah keredhaan suami terhadap
isterinya. Jikalau suamimu tidak redha denganmu tidaklah akan aku do'akan kamu.
Tidaklah engkau ketahui wahai Fathimah bahwa redha suami itu daripada Allah SWT
dan kemarahannya itu dari kemarahan Allah SWT?.
Ya Fatimah, apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya maka
beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah SWT akan mencatatkan baginya
tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan darinya seribu kejahatan.
Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan maka Allah SWT mencatatkan untuknya
pahala orang-orang yang berjihad pada jalan Allah yakni berperang sabil.
Apabila ia melahirkan anak maka keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti
keadaannya pada hari ibunya melahirkannya dan apabila ia meninggal tiadalah ia
meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun, dan akan didapatinya
kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman syurga, dan Allah SWT akan
mengkurniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta beristighfarlah
untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat.
Ya Fatimah, perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam
dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar maka Allah SWT akan
mengampuni dosa-dosanya semua dan Allah SWT akan memakaikannya satu persalinan
pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut
yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikurniakan Allah untuknya seribu
pahala haji dan umrah.
Ya
Fatimah, perempuan mana yang tersenyum dihadapan suaminya maka Allah SWT akan
memandangnya dengan pandangan rahmat pada hari kiamat nantinya.
Ya Fatimah, perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat untuk
berbaring atau menghias rumah untuk suaminya dengan baik hati maka berserulah
untuknya penyeru dari langit(malaikat), "teruskanlah 'amalmu maka Allah
SWT telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang
akan datang".
Ya Fatimah, perempuan mana yang meminyakkan rambut suaminya dan janggutnya dan
memotongkan kumisnya serta kukunya maka Allah SWT akan memberinya minuman dari
sungai-sungai syurga dan Allah SWT akan meringankan sakratulmautnya, dan akan
didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman syurga serta Allah
SWT akan menyelamatkannya dari api neraka dan selamatlah ia melintas di atas
titian Sirat"
Alangkah beruntungnya bagi para wanita yang bisa melaksanakan apa yang sudah
disampaikan Rasulullah pada Putri Beliau diatas,tentunya itu bukan hanya
terbatas untuk Sayyidah Fathimah Rha saja akan tetapi juga untuk kaum istri
pada umumnya
Habib Umar bin Sholeh al Hamid

Posting Komentar