Syaikh Abdul Qadir Al-Jilany mengatakan, “Berbahagialah orang yang mengakui nikmat Allah SWT di hadapan-Nya dan menyandarkan segala sesuatu hanya kepada-Nya. Lalu, dia juga melepaskan dirinya dari segala sebab dan kekuatan dirinya. Orang yang berakal adalah orang yang tak pernah menghitung-hitung amalnya kepada Allah SWT dan tidak mengharap balasan dari-Nya dalam segala hal.
Sungguh celaka, jika engkau beribadah kepada Allah SWT tanpa
disertai ilmu, engkau bersikap zuhud tanpa ilmu, dan engkau mengambil dunia
tanpa ilmu. Itulah sesungguhnya hijab dalam hijab, murka dalam murka. Engkau
tak mampu membedakan antara yang baik dan buruk. Engkau tak mampu memisahkan
apa yang bermanfaat bagimu dan apa yang membahayakan dirimu.
Ingatlah bahwa semua itu adalah akibat dari kebodohan dirimu
terhadap hukum Allah. Sebab engkau telah meninggalkan sikap berbakti kepada
para guru, guru amal dan guru ilmu, yang menunjukkan jalan kepada Allah. Engkau
telah menjadikan berbicara sebagai nomer satu, sedangkan beramal sebagai nomer
dua. Padahal, dengan amal kalian sampai (wushul) kepada Allah SWT.
Tidaklah akan sampai orang yang ingin mencapai sesuatu
kecuali dengan ilmu, dengan sikap zuhud dalam perkara dunia, serta berpaling
dari dunia, baik hati dan badannya. Orang yang bersikap zuhud akan mengeluarkan
dunia dari tangannya.
Orang yang zuhud yang kuat dalam kezuhudannya akan
mengeluarkan dunia dari hatinya. Mereka zuhud dalam perkara dunia dengan
hatinya sehingga sikap zuhud menjadi watak mereka, lahir dan batin. Pada saat
itu, padamlah api tabiatnya, pecahlah hawa nafsunya, tenahlah jiwanya, dan dia
terhalang dari keburukan.”
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Fath Ar-Rabbani
Posting Komentar