Metode ruqyah Ahlussunnah wal Jama’ah semakin diminati oleh warga Kudus khususnya warga nahdliyyin. Metode ruqyah aswaja ini juga dimaksudkan untuk membentengi warga dari metode ruqyah yang dikenalkan oleh kelompok wahabi yang sering mendoktrin pasien untuk meninggalkan amaliyah NU. Minat masyarakat terhadap Ruqyah Aswaja diharapkan dapat melawan kegiatan ruqyah yang dilakukan kaum Salafi Wahabi yang dalam kenyataannya sering mendiskreditkan amaliyah Aswaja khususnya warga Nahdliyyin.
Setelah pada tanggal 7 Maret 2019
yang lalu tim dari Ruqyah Aswaja Kudus (RUASKU) mengadakan Ruqyah Aswaja secara
massal di Masjid Daarurrohmah Gulang Mejobo, kini giliran tim dari KBRA
pimpinan Ust. Imron Rosyadi melangsungkan kegiatan Ruqyah missal metode Ruqyah
Aswaja di Masjid Jami Al Makmur, Jepang, Mejobo, Kudus. Pada intinya, ruqyah aswaja itu seperti yang terpampang pada background di belakang ustad Imron, yaitu "obati sakitmu dengan al qur'an dan doa".
Kegiatan tersebut langsung
dipimpin oleh Ustad yang lebih sering dipanggil Ibnu Abdullah al Katiby
tersebut. KBRA sendiri merupakan Keluarga Besar Ruqyah Aswaja. Menurut beliau
seperti yang kami kutip dari ruqyah-aswaja.com, di dalam penanganan kasus, KBRA
memiliki banyak tekhnik yang sudah dipraktekkan dan dibuktikan keefektifan dan
keoptimalannya. Namun dalam setiap kasus apapun baik medis maupun non medis,
KBRA memiliki mekanisme metode tersendiri yang lain dari peruqyah lainnya.
Metode ruqyahnya lebih melestarikan cara pengobatan orang-orang shalih terdahulu tanpa mengabaikan metode-metode kekinian kecuali pada kasus-kasus type-type tertentu, maka ada tekhnik dan metode tertentu pula yaitu metode MRA lalu sambung MRS. Atau sebaliknya.
Metode ruqyahnya lebih melestarikan cara pengobatan orang-orang shalih terdahulu tanpa mengabaikan metode-metode kekinian kecuali pada kasus-kasus type-type tertentu, maka ada tekhnik dan metode tertentu pula yaitu metode MRA lalu sambung MRS. Atau sebaliknya.
MRA adalah Metode Ruqyah Air.
Setelah pasien dianalisa, maka pasien diminumkan air yang diruqyah terlebih
dahulu. Lalu ditunggu beberapa menit. Jika pasien setelah itu reaksi ataupun
tidak reaksi, maka dilanjut dengan MRS yaitu metode Ruqyah Sima’I dimana pasien
dibacakan doa-doa ruqya standar terlebih dahulu baik secara individu maupun
masal dan airnya dibuka saat pembacaan doa-doa ruqyahuntuk diminumkan nanti
seteleh selesai ruqyah sima’i.
Selain di Masjid Jami al Makmur,
pada bulan Februari yang lalu Tim KBRA juga melaksanakan ruqyah missal di
Masjid Agung Simpang Tujuh Kudus. Ruqyah missal yang digelar malam hari
tersebut diikuti oleh jamaah pria dan wanita dari berbagai umur, termasuk
anak-anak.
Sumber berita: Ruqyah Aswaja KBRA Ust. Ibnu Abdullah al Katiby
Posting Komentar