Wafatnya KH. Maemun Zubair saat sedang menunaikan ibadah haji mengejutkan sebagian besar ummat islam di tanah air terutama warga Nahdliyyin. Kyai kharismatik yang diketahui memiliki keistimewaan bisa berhaji setiap tahunnya sejak puluhan tahun yang lalu tersebut wafat di Makkah dalam usia 90 tahun.
Berdasarkan informasi yang kami peroleh beliau wafat pada hari selasa 6
Agustus 2019 bertepatan dengan 5 Dzulhijjah 1440 dini hari saat akan
menjalankan ibadah sholat tahajjud. Beliau yang sempat pingsan setelah berwudhu
dibawa ke salah satu rumah sakit di Saudi Arabia, RS An Noor Kudai, sebelum
akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
Sebagai kyai kharismatik Nahdlatul Ulama tentunya beliau memiliki
pengaruh yang sangat kuat bagi warga Nahdliyyin. Ilmu dan ahlak yang beliau
ajarkan selalu menjadi panutan bagi warga Nahdliyyin. Tak jarang, pesan-pesan
beliau pun dijadikan pedoman dalam menjalankan keorganisasian di kalangan
Nahdlatul Ulama maupun dalam keseharian warga Nahdliyyin. Wafatnya beliau tentu adalah duka bagi Nahdlatul Ulama.
Oleh karena itu, menindaklanjuti seruan PBNU, Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kudus menyerukan kepada segenap warga Nahdliyyin di daerah Kudus untuk melakukan sholat ghaib atas wafatnya KH. Maemun Zubair. Melalui surat nomor 073/PC/A.I/11.07/VIII/19 PCNU Kudus menginstruksikan kepada Badan-badan otonom, lembaga, pengurus MWC dan ranting, serta pengurus masjid dan musholla se kabupaten Kudus untuk mengadakan sholat ghaib di musholla dan masjid setempat.
Dalam instruksi selanjutnya, PCNU Kudus juga menghimbau segenap warga
nadliyyin untuk mengadakan tahlil selama tiga malam serta menganjurkan untuk mensyiarkannya
dengan pengeras suara di musholla maupun masjid setempat guna mendoakan KH.
Maemun Zubair.
Instruksi tersebut ditandatangani langsung oleh Rois PCNU KH. Ulil
Albab Arwani, Katib PCNU KH. Amin Yasin,
Ketua PCNU H. M. Asyrofi Masyitho, dan Sekretaris PCNU H. Kisbiyanto.
KH. Maemun Zubair dikabarkan akan dimakamkan di pemakaman Ma'la di Makkah. Di pemakaman tersebut juga dimakamkan guru-guru beliau yaitu Sayyid Alawi bin Abbas al Maliki, Sayyid Amin Quthbi, dan Syaikh Hasan al Masysyath.
Posting Komentar