Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali
dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (muroja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga,
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu “Bahwasanya
Rasulullah shallallahu ‘allaihi
wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang
(yang tidak bermanfaat) setelahnya.”
[Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]
Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana
hadits: “Apabila engkau hendak
mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu
sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.”
(HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)
Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah
kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak
mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri
sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah,“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan
Muslim no. 2710)
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi
wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At
Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai
tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah
posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain Membaca ayat kursi, Membaca dua ayat terakhir dari surat
Al-Baqoroh, Mengatupkan dua telapak
tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian
dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau
dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi
sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet.
Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)
Hendaknya mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa
berikut: “Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii
farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.” “Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan
lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau
menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau
melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu
yang shalih.” (HR.
Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No.
3401)
Disunnahkan apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu
sisi ke sisi yang lain) ketika tidur malam untuk mengucapkan doa “laa ilaha illallahu
waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.” “Tidak ada
Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb
yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha
Mulia lagi Maha Pengampun.”
(HR. Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-Dzahabi)
+ comments + 1 comments
poker online dengan pelayanan CS yang baik dan ramah hanya di AJOQQ :D
ayo di kunjungi agen AJOQQ :D
WA;+855969190856
Posting Komentar