Berwisata tak hanya melulu ke tempat-tempat hiburan atau menikmati keindahan pemandangan. Hal inilah yang coba digali oleh para pemuda desa Bae yang tergabung dalam Karang Taruna Tunjung Seto untuk mengembangkan potensi wisata non alam dan non hiburan di desa Bae yang memang secara geografis tidak dapat menyuguhkan keindahan panorama alam seperti halnya tempat-tempat lainnya.
Salah satunya dengan konsep wisata edukasi, yaitu berwisata sambal belajar. Belajar menyayangi lingkungan yang dewasa ini sudah hampir “dicuekin” oleh generasi muda baik dari generasi millennial, generasi X, maupun generasi Z. Utamanya tentang pengelolaan sampah. Sering terlihat sampah berserakan di jalan. Anak-anak generasi Z senang dengan jajanan-jajanan berkemasan plastik dengan warna-warni yang menarik. Namun, setelah jajan habis dikonsumsi, kemana kemasan plastik itu dibuang? Ke tempat sampah? Oh belum tentu, sering kita lihat berserakan di jalanan.
Bank Sampah Tunjung Seto yang dikelola oleh Karang Taruna Tunjung Seto mencoba membidik kaum-kaum muda untuk lebih peduli terhadap sampah yang mereka hasilkan seperti contoh di atas tadi, sekaligus lingkungan sekitar. Sebelum masa pandemic Covid 19 merebak, SD NU Nawa Kartika menjadi yang pertama melakukan wisata edukasi bank sampah ke Bank Sampah Tunjung Seto. Para siswa antusias karena melihat proses yang terjadi di bank sampah hingga Sebagian sampah yang dapat diolah berhasil dibuat prakarya yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
Selain siswa SD, Bank Sampah Tunjung Seto juga sering dijadikan rujukan penelitian pengelolaan dan pengembangan bank sampah oleh mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, berbagai macam komunitas, perusahaan, hingga sesama karang taruna, karena dari sampah-sampah yang dikumpulkan bisa dikembangkan ke berbagai macam produk yang selanjutnya bisa diaplikasikan ke kehidupan masyarakat.
Pandemi Covid 19 yang mulai mereda dimanfaatkan Kembali oleh berbagai pihak untuk melaksanakan kegiatan Bersama. Hal yang sama juga dilakukan oleh Bank Sampah Tunjung Seto yang mulai dikunjungi berbagai kalangan, seperti halnya pada bulan September ini, Bank Sampah Tunjung Seto dijadikan rujukan wisata edukasi diantaranya oleh para Mahasiswa IAIN Kudus yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata dan dan siswa-siswi SMPN 2 Jekulo.
Bank Sampah yang digawangi anak-anak muda Karang Taruna Tunjung Seto pun siap sedia memberikan penjelasan bagaimana mengelola sampah utamanya sampah rumah tangga yang nantinya tidak hanya sekedar dijual tetapi juga diolah menjadi berbagai bahan keterampilan maupun menjadi pakan ternak maggot yang bernilai ekonomis. Para pengunjung juga diajak berkeliling ke masing-masing pos pengumpulan sampah dan bertemu dengan para nasabah untuk mereka wawancarai. Tak hanya itu, yang lebih penting bagaimana para pemuda bisa berperan aktif dalam menjaga lingkungannya.
Kredit foto: Ansori (Ketua Karang Taruna Tunjung Seto Bae)
Home
Posting Komentar