Setiap perbuatan hamba
akan diperlihatkan oleh
Allah balasannya, yang baik mendapat balasan kebaikan dan yang jelek mendapat
balasan kejelekan. Ketaatan dan amal sholeh yang dilakukan dengan penuh semangat
dan keikhlasan akan membuahkan beberapa faedah dan keutamaan, diantaranya:
Mendapatkan Mahabbatullah (Kecintaan Allah)
Allah SWT berfirman dalam Al Quran (yang artinya):“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh (baik), maka Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang” (QS. Maryam 96).
Rasulullah saw bersabda (yang artinya): “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: Tidaklah
hamba Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa
yang telah Aku wajibkan kepadanya,
dan si hamba selalu mendekatkan diri kepadaKu dengan melakukan amalan sunnah sehingga Aku mencintainya,
maka jika Aku telah mencintainya, aku menjadi pendengarannya yang dia mendengar
dengannya, dan Aku menjadi matanya yang dengannya dia memandang, dan menjadi
tangannya yang dengannya dia memegang
dan menjadi kakinya yang dengannya dia berjalan (Maksudnya: Aku menjaga pendengaran, mata,
tangan dan kakinya dari yang haram), dan jika dia meminta sesuatu kepadaKu, pasti Aku berikan dan
jika meminta perlindungan, pasti
Aku lindungi”. (Hadits Qudsiy Riwayat Al Bukhori dari Abu Hurairah).
Inilah salah satu buah (hasil) dari jeripayahnya dalam beribadah
di dunia, yaitu mendapat
kecintaan Allah. Dan jika Allah telah mencintainya, maka Dia akan menjaga
dirinya dari segala keharaman dan mara bahaya yang menimpa. Semua permintaan dan
harapan akan dipenuhi dan selalu dalam perlindunganNya.
Dalam Hadits Qudsiy yang lain, Allah berfirman (yang artinya): “Jika hambaKu mendekat kepadaKu satu jengkal,
maka Aku mendekat kepadanya satu hasta, dan jika dia mendekat kepadaku satu hasta maka Aku
mendekat kepadanya satu depa
(artinya: lebih dekat lagi), dan jika dia mendatangiku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan
berlari (bercepat-cepat)” (HR. Bukhori dan Muslim dari Abi Hurairah).
Seorang hamba yang mendekatkan diri kepada Allah dengan amal
sholeh dan ketaatan, sesungguhnya Allah
akan lebih mendekat kepadanya, sehingga apapun kebutuhannya, Allah senantiasa
memperhatikannya, apapun keluh kesahnya Dia selalu menyelesaikannya.
Seorang ‘Arif billah ditanya: “Kapan seorang hamba akan
mendapatkan kecintaan (Allah)?”,
dia menjawab: “Jika dia telah melakukan lima perkara: menepati janjinya kepada Allah, menjaga batasan-batasan
syariat (tidak melanggarnya), ridho (rela) dengan apa yang diberikan kepadanya, sabar jika mendapat
kesempitan dan selalu mengikuti (taat
dan patuh) kepada Dzat yang disembahnya, yaitu Allah”.
Oleh karena untuk mendapatkan Mahabbatullah ini bukanlah hal
yang mudah dan remeh, maka kita
harus berusaha dengan hal-hal seperti diatas dan juga dengan banyak bermunajat, memohon kepada Allah
agar diberikan walau secercah dari KecintaanNya. Demikianlah ternyata dilakukan oleh Nabi
Dawud AS, beliau berdo’a:
“Ya Allah, Sungguh aku memohon kecintaanMu dan kecintaan hamba yang mencintaiMu, dan amal
yang menghantarkan kepada kecintaanMu, Ya Allah jadikanlah kecintaan kepadaMu lebih aku cintai
daripada kecintaanku kepada diriku sendiri, keluarga dan hartaku dan daripada air yang
dingin (di saat dahaga)”. (HR. At Tirmidzi dari Abu Darda’).
Dan termasuk buah kecintaan Allah kepada hambaNya adalah
sebagaimana yang telah dikatakan
oleh Sayyiduna Al Habib Abdullah bin Alawy Al Haddad:
“Barang siapa yang dicintai oleh Allah dan diinginkan kebaikan untuknya, maka Allah
akan memudahkannya untuk beramal baik, dia mau atau tidak mau. Tetapi
siapa yang dibenci oleh
Allah dan Allah menginginkan kejelekan kepadanya, maka Dia akan memudahkannya
untuk berbuat maksiat (kejelekan), dia mau atau tidak.”
Majelis Ta'lim Wad Da'wah
Posting Komentar